iklan
Kepala Dinas Pertanian dan Tanamanan Pangan Provinsi Jambi, Amrin Azis menyebut bertani kedelai tak menguntungkan. Hal ini disampaikannya kepada sejumlah wartawan, kemarin.

Dia menyebut, rendahnya nilai jual kedelai lokal menjadi satu kendala para petani di Jambi enggan untuk menanam kedelai. Pasalnya, bagi sejumlah petani, menanam kedelai tidak menguntungkan.

Menurutnya satu hektar lahan pertanian hanya mampu hasilkan 1 ton kedelai. Sementara yang didapat petani satu hektarnya hanya Rp 3 juta dengan masa tanam 4 bulan.

"Kalau kita memaksa petani tanam kedelai nggak mungkin, petani kan perlu hidup juga, masak ada yang mau menanam barang yang tidak ada harga," kata Amrin Azis.

Petani di Jambi, katanya, tidak siap untuk menanam kedelai. "Sebenarnya ada banyak tawaran dari Jakarta untuk menanam kedelai, tetapi petani kita tidak siap untuk itu," ujarnya.

Petani, sambungnya, lebih tertarik menanam padi yang lebih menghasilkan dibandingkan kedelai. Kalaupun ada yang mau menanam kedelai lebih kepada untuk pemenuhan kebutuhan mereka sendiri untuk bahan baku tempe tahu dan sisanya untuk dijual, bukan orientasi bisnis. 

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya budidaya kedelai di berbagai daerah di Provinsi Jambi. diantaranya dengan menyiapkan lahan seluas 500 hektar di Tahura Berbak untuk ditanami kedelai.

Amrin menyebut, meski sudah menyiapkan untuk penanamannya namun itu juga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan kedelai di Provinsi Jambi. Selain itu, juga ada penangkaran bibit di beberapa kabupaten yakni di Tebo, Kerinci dan juga Tanjabtim. "Kita tidak yakin mampu memenuhinya, tapi paling tidak untuk mengurangi kebutuhan. Tapi kalau petani  menanam kita anjurkan menanam," sebutnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images