iklan BERKELIARAN: Ternak Sapi di Bungo yang berkeliaran di jalanan. Hingga saat ini, permintaan sapi sebagai hewan kurban di Bungo masih bisa teratasi.
BERKELIARAN: Ternak Sapi di Bungo yang berkeliaran di jalanan. Hingga saat ini, permintaan sapi sebagai hewan kurban di Bungo masih bisa teratasi.
MUARA BUNGO, Stok hewan kurban di kabupaten Bungo untuk tahun ini hanya 700  ekor Sapi. Jumlah tersebut kini hanya tinggal sekitar 200 ekor karena stok lainnya sudah dipesan mereka yang ingin berkurban.

Hal tersebut dikatakan Kabid Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Bungo, Enggar Tri Wahyudi, kemarin. Dia mengkhawatirkan stok itu tak akan cukup. Pasalnya, berkaca pada tahun sebelumnya, stok sapi mencapai 1. 444 ekor. “Kalau tahun lalu stoknya banyak, tapi tahun ini tidak sampai mencapai seribu ekor. Padahal kemungkinan, permintaan hewan kurban masih tetap ada,” katanya.

Sedangkan untuk stok hewan kurban yang dalam penguasaan pemerintah, katanya saat ini hanya berjumlah 52 ekor saja. Meski demikian, pihaknya mengatakan jika permintaan terhadap hewan kurban di Kabupaten Bungo masih terlayani hingga saat ini.

Di samping itu, harga sapi saat ini sudah mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 10 juta per ekor. “Kalau dulu kan hanya sekitar Rp 9 juta per ekornya,” jelasnya.

Bobot Sapi yang dijual dengan harga tersebut berkisar 80 Kg dagingnya. Terkait dengan permintaan sendiri, katanya pihaknya memprediksikan tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu.

“Kalau tahun lalu, H-15 itu sudah hampir beres semua permintaan dari masyarakat, tapi kalau sekarang nampaknya masih terlayani lah,” sebutnya.

Jika memang stok hewan kurban yang berada di Kabupaten Bungo kurang, pihaknya berencana bakal mengambil dari luar Bungo, seperti di Rimbo Bujang.

sumber: je

Berita Terkait



add images