iklan
MUARASABAK, Wabup Tanjab Timur, Ambo Tang, yang biasanya santai terkait pemberitaan SPDN Nipah Panjang, kali ini tersulut emosi. Pasalnya dalam pemberitaan media elektronik lokal Jambi belum lama ini, menyebutkan dirinya terindikaasi melakukan korupsi dalam SPDN Nipah Panjang.

‘’Saya bukan ketua, sekretaris, maupun pengurus. Tapi pertanyaan itu kenapa ke saya. Coba saudara-saudara ini tanya kepada ketua atau sekretaris,’’ tegasnya dengan nada tinggi, ke sejumlah wartawan yang mewawancarainya saat dikonfirmasi usai paripurna DPRD Tanjab Timur, Rabu (25/9).

Dikatakannya, apabila memang terdapat keterlibatan dirinya dalam SPDN Nipah Panjang, dipersilahkan langsung bertanya bertanya kepada dirinya. Pemberitaan yang muncul pun dinilai hanya sepihak saja. Dirinya hanya mengambil hikmah dari kejadian yang dialami. ‘’Kalau dibilang emosi, saya emosi sebenarnya. Kita tiap hari ketemu kok tidak dikonfirmasi ke saya,’’ ujarnya.

Apalagi beberapa kali dirinya telah menjelaskan permasalahan SPDN Nipah Panjang kepada sejumlah media. Terkait keterlibatan sang istrri yang menjadi bendahara dalam koperasi SPDN Nipah Nipah Panjang, Ambo meminta wartawan untuk langsung bertemu dengan sang istri. ‘’Tapi kenapa bukan orang rumah saya yang ditanya, sejauh mana keterlbitannya di koperasi itu,’’ bebernya.

Masih beroperasinya SPDN Nipah Panjang, Ambo meminta langsung kepada wartawan yang mewawancarainya untuk menanyakan kepada pemerintah, agar SPDN cepat dioperasikan. Sehingga nelayan terbantu. ‘’Masalah korupsinya kerugian negara itu, kan ada penyidik, dan orang-orang itu sudah diperiksa tahun 2012 awal. Budi selaku Ketua Koperasi SPDN Nipah Panjang, telah diepriksa oleh intel Polres Tanjab Timur, termasuk pemeriksaan rekening koperasi. Namun dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya penyimpangan. Jadi orang itu tidak ditahan, kalau ada indikasi kerugian negara, sudah pasti ditahan,’’ paparnya.

Disinggung dihembuskan permasalahan SPDN Nipah Panjang karena masalah politik, Ambo enggan mengomentarinya. ‘’Saya tidak tahulah. Yang jelas jabatan saya adalah jabatan politis, tergantung anda-anda yang menilai. Cuma saya agak kecewa, kok muncul di running teks, itu kan sudah pembunuhan karakter,’’ katanya.

‘’Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua. Saya anggap ini pembelajaran. Kalau gelar saya sekarang Ahli Madya (Amd, red), mudah-mudahan setelah dengan pemberitaan menjadi Strata I. Saya juga tidak akan melaporkan balik, biar saya lapor ke Tuhan,’’ tandasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images