iklan Gumilang, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Prov Jambi. (Foto: Aldi Saputra) 
Gumilang, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Prov Jambi. (Foto: Aldi Saputra) 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi, mencatat sepanjang September 2013 terdapat sekitar 9 titik api (hot spot) yang tersebar di sejumlah kabupaten, diantaranya Muarojambi dan Sarolangun.

Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Prov Jambi, Gumilang, titik api pada September 2013 ini menurun drastis jika dibandingkan dengan Agustus lalu yang mencapai 65 titik. Titik api terbanyak ada di Sarolangun, disusul Tebo, Tanjung Jabung Timur, dan Muarojambi.

Titik api ini berdasarkan pantauan satelit Nooa yang dimiliki BMKG Jambi. Menurunnya jumlah titik api disebabkan tingginya curah hujan di Jambi pada Agustus lalu. 9 titik api di Sarolangun berada di daerah Kota Sarongun, sedangkan di Muarojambi berada di daerah Kumpe.

Lebih lanjut Gumilang menjelaskan, timbulnya titik api ini bisa saja terjadi. Sebab, sistem kerja  satelit Nooa hanya mendeteksi suhu panas permukaan bumi. Ketika suhu melewati batas normal, maka satelit akan membacanya sebagai titik api. Jadi, belum tentu di daerah titik api ada kebakaran lahan.

"Perlu kroscek lapangan lagi untuk memastikannya. Yang kroscek Dinas Kehutanan tentunya", ungkapnya kepada sejumlah wartawan.(*)

 

Reporter : Aldi Saputra.

Redaktur : Joni Yanto.


Berita Terkait



add images