iklan BERI MATERI: Prof. Dr. dr. H. Asman Manaf, SpPD-KEMD saat menyampaikan 
materi Pelatihan Dokter Umum, Partnership for Diabetes Control in 
Indonesia (PDCI), di Abadi Suite Hotel & Tower, Jambi, (27/09).
BERI MATERI: Prof. Dr. dr. H. Asman Manaf, SpPD-KEMD saat menyampaikan materi Pelatihan Dokter Umum, Partnership for Diabetes Control in Indonesia (PDCI), di Abadi Suite Hotel & Tower, Jambi, (27/09).
Skrining dapat membantu identifikasi dini terjadinya Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus Tahap 1 (DMT1) dan Diabetes Mellitus Tahap 2 (DMT2) dapat dibedakan dari segi usia, onset, BB dan progresifitas tanda dan gejala penyakit.

Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. H. Asman Manaf, SpPD-KEMD pada acara workshop Partnership for Diabetes Control in Indonesia yang digelar di Abadi Suite Hotel Jambi.

Menurutnya,  diabetes mellitus sendiri terdiri dari dua macam. Pertama,  Diabetes Mellitus Tahap 1, yakni diabetes yang dibawa sejak lahir. Kedua, Diabetes Mellitus Tahap 2, yakni diabetes yang diderita oleh seseorang yang dapat dipengaruhi faktor usia, onset, berat badan dan progresifitas tanda dan gejala penyakit.

“DMT1 dan DMT2 memiliki dasar patifisiologi yang berbeda dan memerlukan strategi pengobatan yang berbeda pula,” katanya.

Sementara itu, salah seorang panitia dari pusat, Dewi mengatakan, tujuan program Partnership for Diabetes Control in Indonesia (PDCI) adalah untuk mengembangkan program edukasi berkelanjutan, dengan kemitraan antara Depatemen Kesehatan, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Askes, American Diabetes Association (ADA) dan Sanofi bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam diagnosis.

‘’Kerjasama ini juga secara bersamaan menargetkan para pasien dan masyarakat, melalui program pendidikan kesehatan dengan fokus khusus pada langkah-langkah penanggulangan dan pengobatan, serta rehabilitasi, pengukuran untuk diabetes, dimana pengetahuan pasien tentang diabetes mempengaruhi pentingnya kepatuhan dalam pengobatan,’’ sebutnya.

Dia menambahkan, pelatihan Program sendiri terdiri atas tiga program, yakni program Train the Trainer untuk dokter spesialis penyakit dalam yang dilaksanakan di Jakarta. Kedua Program pelatihan untuk dokter umum yang salah satunya diadakan di Jambi. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada dokter umum untuk diagnosis dan manajemen pasien diabetes tahap awal. Pelatihan akan berlangsung selama 3 hari, pelatihan akan dilakukan oleh pada dokter spesialis penyakit dalam yang sudah menjalani Train the Trainer di Jakarta, dan didampingi oleh dokter ahli endokrin dalam pelaksanaannya.

‘’Ketiga program pendidikan berkelanjutan dengan tujuan memastikan para dokter umum mendapat pembaharuan pengetahuan secara berkesinambungan dan program tutorial,’’ tambahnya.

Sekitar 75 peserta dengan antusias mengikuti Pelatihan Dokter Umum, Partnership for Diabetes Control in Indonesia (PDCI). Peserta tersebut adalah para dokter Puskesmas se Provinsi Jambi, dokter dari rumah sakit umum, dan rumah sakit swasta, serta Dinas Kesehatan Kabupaten/kota se Provinsi Jambi Jambi. Kegiatan pelatihan ini juga mendapatkan akreditasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

sumber: je

Berita Terkait