iklan Seorang ibu histeris pasca bentrok antara polisi dan warga.
Seorang ibu histeris pasca bentrok antara polisi dan warga.
PASCA bentrok yang terjadi antara Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) dan aparat, tadi malam langsung digelar pertemuan dengan para tokoh masyarakat (Tomas). Polisi dan para pejabat di Pemkab Sarolangun mencoba untuk menormalkan keadaan yang  semakin mencekam tersebut. Sejumlah warga masyarakat tanpa masih berjaga-jaga di lokasi TKP.

“Kapolda sudah adakan pertemuan dengan Forkopinda, tokoh masyarakat, dan pejabat utama,” kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah yang dihubungi tadi malam.

Dikatakan Almansyah, pertemuan tersebut dilakukan di Koramil dan dihadiri oleh Kapolda, Wakapolresta, Dandim, Pejabat Pemprov, Wakil Bupati, dan Anggota DPRD. Dalam pertemuan tersebut dibahas bagaimana langkah sebaiknya yang akan dilakukan kedepan. “Kapolda Jambi Bersama Pejabat utama Fungsi Opsnal sudah turun ke TKP dan situasi sudah terkendali,” katanya.

Menurut Almansyah pihaknya besok (hari ini. Red) akan kembali ke TKP untuk melihat situasi serta mengamankan.

“Besok (hari ini. Red) kita akan kembali merapat ke TKP,” kata Almansyah.

Sementara itu, pengamat lingkungan hidup Musri Nauli, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi karena terlambatnya pihak kepolisian mengambil tindakan. “Pihak kepolisian terlambat mengambil tindakan, harusnya dari awal sebelum kegiatan tersebut marak terjadi,” katanya

Menurut Musri, pihak kepolisian selama ini membiarkan maraknya peti tersebut. Sehingga sekarang susah untuk menghentikannya. “Berarti selama ini ada pembiaran, sekarang permasalahan sudah komplek,” katanya.

Akan tetapi Musri mendukung apa yang telah dilakukan pihak kepolisian, karena kegiatan peti tersebut dapat merusak lingkungan hidup. “Memang diperlukan penegakan hukum, karena ini adalah masalah lingkungan,” katanya.

Baca Juga : Kompolnas Desak Evaluasi Razia

sumber: je

Berita Terkait



add images