iklan PUNCAK HAJI : Jamaah haji saat melaksanakan umroh sunnat. Sebelum ke 
Armina jamaah akan disuntik vitamin dan diminta jaga kesehatannya.
PUNCAK HAJI : Jamaah haji saat melaksanakan umroh sunnat. Sebelum ke Armina jamaah akan disuntik vitamin dan diminta jaga kesehatannya.
Menjelang puncak haji dan persiapan Arafah, Mina dan Muzdalifah (Armina), maka jamaah haji asal Provinsi Jambi terus diingatkan. Mulai dari fisik hingga kesehatannya terus dipantau pihak kloter agar pada pelaksanaan puncak haji semua jamaah bisa melaksanakan rukun haji.

Menurut Ketua Kloter 3 Embarkasi Batam, Wahyudi Abdul Wahab bahwa pada Selasa (01/10) malam pihaknya melakukan pembinaan untuk rombongan 10 tentang persiapan Armina bertempat di Pemondokan Misfalah.

Dalam kegiatan ini dipimpin langsung Ketua Kloter 3 dan Pembimbing Ibadah dan dokter untuk mempersiapkan kloternya. “Rapat ini bertujuan agar persiapan Wukuf dapat berjalan dengan baik,” ujar Wahyudi saat dihubungi, Rabu (2/10).

Dikatakan Wahyudi, sebelum melaksanakan puncak haji, jamaah diminta agar benar-benar menjaga kesehatannya. Untuk pihak kloter akan memantau kesehatan jamaah dan melakukan bantuan suntikan vitamin.

“Selain itu juga mendata jamaah resko tinggi (Resti) dan wanita usia subur. Kita juga meminta jamaah membawa pakaian secukupnya. Selain itu juga ada pembekalan tata cara ibadah wukuf di Mudzdalifah, melontar dan disepakati Nafar awal,” beber Wahyudi.

Sementara itu untuk katering calon jamaah haji Indonesia di Armina (Arafah, Mina dan Muzdalifah) dikemas dalam boks berwarna. Makanan yang disajikan tanpa menu sayur.

Pelayanan katering ini akan diberikan dalam boks warna biru pada pagi hari sekitar pukul 06.00-08.00 WAS. Makan siang dikemas dalam boks warna merah dan disajikan pukul 11.00-14.00 WAS. Sedangkan makan malam diberikan dalam boks warna hijau pukul 17.00-20.00 WAS.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah (malam), 9 Dzulhijjah (malam), 10 Dzulhijjah (pagi), 12 Dzulhijjah (siang) dan 13 Dzulhijjah (siang) ini makanan disediakan tanpa menu sayur.

“Karena saat 5 waktu darurat ini, kedatangan maupun keberangkatan jamaah haji tidak bisa dipastikan waktunya, akibat kepadatan lalu lintas,” kata Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama (Kemenag), Sri Ilham Lubis, di Daker Makkah, Selasa (01/10).

“Tidak ada menu sayur bukannya kita tidak mau memberikan menu yang baik, tetapi sengaja untuk kesehatan jamaah haji dan kita ganti dengan buah,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi keracunan, Sri Ilham menjelaskan ketua kloter atau ketua rombongan agar mengecek dan mencoba makanan sebelum diberikan ke jamaah haji. Dalam boks juga tertera batas waktu makanan boleh disantap jamaah haji.

Selain itu di setiap maktab, juga ditempatkan 2 orang petugas pengawas katering. “Setiap jamaah akan mendapat 2 botol mineral, satu macam buah setiap kali makan, dan 1 kotak jus pada setiap makan siang. Jamaah haji juga dapat 1 paket coffee shop dan mie instan selama di Mina,” ungkap Sri Ilham.

sumber: je

Berita Terkait



add images