iklan
KERINCI, Kerawanan percetakan soal tes CPNS, kemarin sempat diingatkan oleh pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Meski demikian, proses perekrutan CPNS terus berlangsung. Dimana saat ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Sungaipenuh sudah mengentri data pelamar tes CPNS sebanyak 12 ribu orang dari 18 ribu orang.

‘’Kemungkinan honorer yang lulus administrasi tidak bisa diumumkan 5 Oktober mendatang,’’ tuturnya.

Bupati Kerinci, H Murasman menolak honorer kategori II yang tidak lulus akan diangkat menjadi tenaga kontrak atau honorer daerah (Honda).. "Kita lihat dulu, yang tidak lulus apa diberi kesempatan lagi kedepannya atau hangus. Kalau jadi honorer daerah sulit, keuangan daerah kita tidak sanggup," tegasnya.

Dari Tebo sendiri dilaporkan, ratusan pelamar sudah memadati halaman kantor Pos Cabang Muara Tebo. Jumlah tersebut diperkirahkan semakin bertambah pada hari –hari berikiutnya .  Namun personil yang melayani penerimaan berkas calon peserta CPNS, minim. “Dari pagi tadi masukan berkas, samapai sekarang belum juga ada panggilan. Mana cuaca hari ini sangat panas dan gerah,” keluh Santoso salah satu pelamar dari Kabupaten Bangko.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birorasi (Kemen PAN-RB) meminta seluruh panitia seleksi di pusat maupun daerah berhati-hati. Potensi soal ujian bocor harus bisa dicegah.

Deputi SDM Aparatur Kemen PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, master soal ujian ini diberikan khusus untuk instansi yang menyelenggarakan tes CPNS dengan format LJK (lembar jawaban komputer). Dia mengatakan panitia berupaya menjaga ketat mulai dari percetakan hingga pendistribusian.

"Kami meminta semua pihak yang bertanggung jawab terkait pelaksanaan tes CPNS ini untuk menandatangani pakta integritas," katanya. Termasuk diantaranya adalah percetakan. Setiawan mengatakan seluruh percetakan pemenang tender penggandaan naskah ujian CPNS harus bersedia mendandatangani pakta integritas.

Sebab dia mengatakan di percetakan ada potensi gangguan pelaksanaan ujian, yakni bocornya naskah soal. "Kami semua mulai dari panitia di pusat dan di daerah ikut menjaga," tandasnya. Untuk di daerah, seluruh gubernur ditunjuk menjadi koordinator pelaksana dan pengawasan.

Selain memperketat pengawasan penggandaan naskah ujian di percetakan, Setiawan menegaskan naskah ujian yang sudah dicetak harus segera diamankan. "Kalau bisa pencetakan mendekati ujian. Sehingga tidak terlalu lama mengendap," katanya. Rencananya naskah ujian yang sudah tercetak ini diaman dulu di kantor-kantor Polsek.

Catatan dari panitia seleksi nasional (panselnas), daftar nominasi peserta ujian harus sudah diserahkan dari seluruh maksimal 7 Oktober. Dengan demikian panselnas bisa segera mencetak LJK untuk didistribusikan seluruh Indonesia. Setiawan mengatakan pencetakan LJK ini terpusat, untuk menghindari gangguan teknis. Seperti tidak bisa di-scan saat proses pemindaian.

Setiawan mengatakan, pengalaman pemindaian ujian CPNS tahun lalu sempat mengalami gangguan serius. Di sejumlah tempat, LJK dicetak dengan ukuran yang berbeda dari spesifikasi nasional. "Sehingga tidak bisa saat dilakukan pemindaian," katanya. Akibatnya pemindaian dilakukan manual dan berakibat pengumuman scoring molor.

Dia menegaskan sentralisasi percetakan hanyak husus untuk LJK saja. Sedangkan untuk lembar naskah soal ujian, dicetak masing-masing instansi dengan dikomando gubernur. Setiawan berharap proses teknis percetakan naskah ujian ini berjalan lancar sehingga ujian berlangsung serentak. Kemen PAN-RB telah menetapkan jadwal ujian CPNS format LJK dilaksankan pada 3 November, khusus untuk Papua dilaksankan 4 November. 

sumber: je

Berita Terkait



add images