iklan
Meski kemarin sudah dilakukan rapat dalam usaha mendamaikan konflik secara adat, tapi suasana di Mengkadai, Limun, Sarolangun masih mencekam. Hal ini disampaikan Aswat Ketua Pemuda Desa Mengkadai saat dikonfirmasi via ponselnya Kamis (3/10). “Keadaan masih mencekam, masih ada pasukan brimob disini,” katanya.

Menurut Aswat, masyarakat berharap agar pihak kepolisian menarik seluruh pasukannya. "Kita berharap agar pasukan ditarik seluruhnya, serta ada solusi terbaik," kata Aswat.

Ditambahkan Aswat, saat ini mereka masih berkabung terkait meninggalnya dua warga mereka. "Masyarakat masih berkabung, masih berdiri bendera setengah tiang," tambah Aswat.

Dikatakan Aswat, masyarakat berharap ada solusi terkait kejadian tersebut. "Kita harap dapat solusi yang lebih baik, dengan duduk bersama," katanya.

Menurut Aswat, saat dihubungi Kamis (3/10) sedang ada pertemuan di Kantor Camat. "Sekarang (kemarin. Red) sedang berlangsung pertemuan antara tokoh masyarakat, wakil bupati Sarolangun, Polres, serta TNI, dikantor Camat," katanya.

Sementara itu, pihak kepolisian Rabu (2/10) akan menarik 300 dari 600 total personil polisi yang masih berada di TKP. "Total disana 600 personil, akan ditarik 300 personil, dan stand by disana 300 personil," kata Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah saat dikonfirmasi Kamis (3/10).

Menurut Almansyah, operasi peti tersebut telah berakhir pada hari Rabu (2/10). "Untuk operasi peti sudah berakhir kemarin (selasa. Red), saat ini kita masih lakukan evaluasi," kata Almansyah.

Dikatakan Almansyah, pihaknya saat ini masih melakukan pertemuan pasca operasi peti tersebut. "Kita lakukan pertemuan dengan Forkompinda, pejabat terkait, dan tokoh masyarakat," kata Almansyah.

Untuk proses hukumnya, nenurut Almansyah, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Dalam rangka penegakan hukum, tetap kita laksanakan, sekarang kita masih melakukan penyelidikan baik eksternal maupun internal," katanya.

Ditanya mengenai penetapan tersangka dalam kasus ini, Almansyah mengatakan belum ada tersangka. "Tersangka masih belum ada, kabur semua," kata Almansyah.

Data yang didapat dari Polda Jambi terkait hasil operasi penabangan emas tanpa izin di Sarolangun Selasa (1/10) lalu Polres Sarolangun berhasil mengamankan barang bukti berupa 3 menara/karpet, 3 mesin dompeng, 6 keong, 5 selang, 7 mesin diesel, 4 kapal, dan 5 kompresor.

Sedangkan Polres Merangin berhasil mengamankan barang bukti berupa 7 eksapator, 7 elektronik komputer, 1 mesin genset, 10 handling, 12 pedal kemudi, 9 aki, 25 menara/karpet, 3 selang, 3 kompresor.

Di kantor Camat Limun, sendiri kemarin dilakukan usaha damai dalam rapat yang di hadiri Wakil Bupati Sarolangun H Pahrul Rozi, Sekda Sarolangun Thabroni Rozali, Kapolres Sarolangun AKBP Satria Adi Permana, Dandim Sarolangun B Panjaitan.

Wakil Bupati mengatakan langkah damai secara adat ini akan memberikan dampak positip serta menghilngkan rasa ketegangan yang ada. Dan juga wabup mengatakan langkah damai ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara semua pihak.

‘’Dalam proses damai ini menghasilkan beberapa poin yang harus di lakukan secara bersama, di dalam poin tersebut menegaskan masarakat Dusun Mengkadai tidak akan melakukan provokasi serta intimidasi, dan juga warga bersedia secara ikhlas berdamai dengan pihak kepolisian, “ ucapnya.

Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) sendiri menyarankan agar diselesaikan secara adat. Mantan Bupati Sarolangun ini mengatakan, saat ini suasana di lokasi bentroknya masyarakat dengan pihak kepolisian sudah berangsur kondusif.

“Sarolangun sementara ini sudah kondusif dan diupayakan untuk diselesaikan secara adat. Saya sudah minta kepada Wabup-nya dan sudah mengutus Wagub kemarin kesana untuk melakukan pendekatan,” ungkapnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images