iklan Pemeriksaan Kesehatan: Hewan kurban di Kota Jambi.
Pemeriksaan Kesehatan: Hewan kurban di Kota Jambi.
Idul Adha bakal membutuhkan banyak permintaan akan hewan kurban. Diantaranya Sapi dan Kerbau. Bagaimana persiapannya di daerah ?

PIHAK Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (DP3K) Kota Jambi dan Dinas Peternakan Provinsi Jambi menjelang Idul Adha ini sedikit sibuk. Maklum,  instansi yang dipimpin oleh Teguh Wiyono dan Sepdinal tersebut bertugas untuk memastikan sapi yang disembeli betul-betul sehat.

Di kota Jambi Jambi sendiri setidak disediakan sekitar 325 ekor sapi. Ratusan sapi ini mulai  diperiksa kesehatannya oleh tim pemeriksa kesehatan hewan kurban dari bersama dokter hewan dan petugas lainnya Senin (7/10).

Kepala DP3K Kota Jambi Teguh Wiyono, mengaku dari pemeriksaan sebanyak kurang lebih 325 ekor sapi tersebut hanya terdapat sekitar 12 ekor sapi yang tidak mendapatkan label sehat.

“Ada 12 ekor yang tidak diberi label sehat, itu (Sapi, red) ada yang sakit kulit, sakit mata dan sakit ringan lainnya. Yang sakit tersebut kita minta pisahkan dari sapi lainnya, dan kita berikan obat, kalau sudah sembuh nanti bisa dipotong,” kata Teguh Wiyono.

“Kalau yang memiliki penyakit berat, baru kita minta untuk tidak dipotong,” tambahnya.

Pemeriksaan sapi kurban untuk persiapan idul adha kemarin, kata Teguh, dilakukan dibeberapa tempat pedang sapi di Kota Jambi yakni Pedagang ternak Satiman, Kelurahan Kenali Besar Kenali Besar, pegangan tenak Mat Beken di Tanjung Pinang, Pedagan Ternak Indra di Mayang, dan Yudi di Aurduri.

Jelas Teguh lagi, pemeriksaan yang dilakukan terhadap sapi tersebut meliputi bagian luar kondisi badan secara keseluhan. Selain tidak cacat, juga tidak pincang atau berdiri dengan empat kaki, dan tidak mengalami sakit pada matanya.

“Untuk bagian dalam sendiri yang kita periksa yakni Suhu, kalau stres kan suhu tubuhnya gedrop, denyut nadi, dan juga denyut Jantungnya,” ungkapnya.

Selain pemeriksaan sapi, Teguh menjelaskan pemeriksaan terhadap hewan kurban kambing juga dilakukan, hari pertama pemeriksaan dilakukan pada sekitar 1.125 ekor kambing.
Selanjutnya ia juga menyebutkan hingga hari H, pemeriksaan terhadap hewan kurban masih akan dilakukan, pasalnya masih banyak stok sapi dan kambing yang belum diperiksa kesehatannya untuk idul adha.

Disamping itu dia menyebutkan pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan kesehatan daging kurban yang sudah disembelih. “Kami tetap melakukan pemeriksaan di hari Tasyrik nanti, selama tiga hari,” tandasnya.

Sementara itu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Kerinci menyatakan stok hewan kurban untuk hari Raya Idul Adha tahun 2013 ini cukup. Sementara untuk mengantisipasi penyakit cacing hati pada hewan pihak Disnakan menghimbau masyarakat menjaga kesehatan dan kebersihan hewan serta kandangnya.

Kabid Peternakan Musrizal mengatakan, perkiraan pihaknya stok hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha cukup. Pasalnya pedagang banyak yang memasok hewan kurban dan petani juga banyak memiliki hewan.

Disampaikannya, persediaan hewan kurban di 16 Kecamatan di Kabupaten Kerinci, untuk sapi sebanyak 1145 ekor, kerbau 755 ekor dan kambing/domba 692 ekor. "Dari total hewan kurban itu 300 sapi, 132 kerbau dan 150 kambing/domba adalah milik pedagang. Selebihnya milik petani," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Aryan melalui drh Wira Jaya mengatakan, untuk mengantisipasi penyakit cacing hati pada hewan adalah dengan pemberian obat cacing secara teratur 3 bulan sekali. Namun kalau sudah dipotong pada Hari Raya Idul Adha, maka dihimbau hati hewan tersebut dipisahkan dan dibuang karena tidak layak konsumsi. "Kalau daging yang lain layak dikonsumsi," ujarnya.

Dikatakannya, penyakit cacing hati pada hewan ini melalui perantara keong atau siput. "Saat hewan digembalakan mereka memakan rumput dimana larva cacing hati itu hinggap. Larva itu dibawa oleh keong atau siput," terangnya.

Gejala penyakit cacing hati ini kata Wira sulit dideteksi, kecuali jika penyebaran cacing dihati hewan telah meluas. "Kalau sudah parah, gejalanya hewan tidak mau makan dan kotorannya encer," jelasnya.

Kabid Kesehatan Hewan Aryan menambahkan, tim dari Disnakan Kabupaten Kerinci akan turun kelapangan dari tanggal 12 Oktober sambai 17 Oktober untuk mengecek kesehatan hewan kurban. "Bagi daerah yang tidak terjangkau oleh kita, kita minta masyarakat pro aktif memberikan informasi kepada kita. Setiap Kecamatan kita tinggalkan nomor handphone," ujarnya.

Dia juga menghimbau agar masyarakat memantau kesehatan dan menjaga kebersihan hewan serta kebersihan kandang. "Masyarakat harus waspada, karena daging hewan kurban ini akan disebarkan kemasyarakat. Masak daging hewan sakit yang diberikan ke orang banyak," pungkasnya.

sumber: je

Berita Terkait