iklan
Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad saat dimintai tanggapannya mengatakan, agar MZ atau Adzan ini bisa lebih unggul, mereka harus bisa merangkul tokoh-tokoh masyarakat di dua kecamatan tersebut. “Peran-peran tokoh yang ada didua kecamatan ini sangat mempengaruhi peroleh suara,” katanya.

Karena menurutnya, untuk melakukan sosialisasi sebenarnya sudah final, sudah selesai dan sudah maksimal sebelumnya. Tinggal sekarang ini bagaimana menarik simpul-simpul atau tokoh-tokoh untuk bekerja sebagai mesin politiknya.

“Sekarang ini yang harus dilakukan bagaimana tokoh-tokoh setempat memberikan dukungan terhadap calon. Inikan tinggal dua kandidat, pemilih-pemilih akan tergiring kepada dua ini,” ujarnya.

Untuk itu, sebaiknya dua kandidat ini berusaha untuk menarik tokoh sebanyak-banyaknya. Siapa yang bisa ‘mencuri’ tokoh-tokoh yang lebih banyak, maka dia akan keluar sebagai pemenang. “Semakin banyak tokoh yang digaet ini akan mempunyai pengaruh,” imbuhnya.

Jadi siapa yang jadi sentralnya, misalnya di Siulak Mukai itu Murasman, kemungkinan besar dia akan memperoleh suara mayoritas disini. Meski demikian, selain banyak yang menyukai incumbent sebaliknya juga pasti ada orang yang sangat tidak menyukai.

Kemudian di Sitinjau Laut, menurut Jafar ada ketergantungan atau pengaruh suara dari kelompok M Rahman. Kepada siapa M Rahman mengalihkan dukungan mayoritasnya, ini akan ada pengaruh. Selain itu, misalnya juga akan main Sekda Kota Sungaipenuh, Chandra Purnama, dia juga cukup berpengaruh dan juga merupakan sentral yang bisa mengarahkan pemilih.

“Jadi kalau mampu membangun militansi pemilih ini akan lebih baik. Kalau M Rahman ini serius dia akan bisa membangun militansi pemilih di Sitinjau Laut dan pasti ada pengaruhnya. Dia mempunyai pengaruh mengajak orang untuk memilih siapa, seperti ke Adirozal, mayoritas suara akan ke Adirozal,” sambungnya.

Lantas bagaimana dengan pengaruh money politik, jika ini sudah dimainkan tentu akan berpengaruh. Hasil survey yang pernah dilakukan Jafar, pengaruh uang didua kecamatan ini tinggi.

“Kalau itu susah, kadang-kadang ajakan untuk berbuat baik bisa tidak dilakukan gara-gara dikasih uang. Misalnya tim Murasman cukup bilang kepada pemilih Adirozal, tidak usah memilih dan diberi uang. Atau sebaliknya, pemilih Murasman diminta tidak usah memilih dan diberikan uang,” tandasnya.

Untuk itu, pada pertarungan nantinya, kedua pasangan calon ini harus mewaspadai money politik. Karena tidak bisa dipungkiri masyarakat kita butuh keuntungan jangka pendek. “Calon yang punya uang kemungkinan besar akan melakukan itu,” katanya.

Untuk peta suara saat ini, Jafar menilai di Siulak Mukai petanya akan mirip seperti yang sebelumnya. Sedangkan yang sangat berubah ini di Sitinjau Laut.

“Karena dulu yang bertarung dari sini M Rahman, sekarang walaupun masih ada namanya tapi dia tidak bertarung. Pengalihan suara ini yang akan sangat menentukan. Biar suaranya tergeser kepada orang yang didukung M Rahman, dia harus terbuka kepada pemilihnya bahwa dia mendukung si A atau si B. Siapa yang lebih duluan memperebutkan simpul M Rahman, dia kan memperoleh keuntungan,” pungkasnya.

Sementara itu, Nasuhaidi, Pengamat Politik Jambi lainnya juga senada dengan Jafar. Menurutnya, dengan adanya pemungutan suara ulang dua kecamatan ini persaingan semakin mengerucut karena pasangan lainnya cenderung melakukan koalisi politik.

“Secara kepartaian mesin politik tetap berjalan. Tapi bagi kandidat yang bisa mendekati tokoh masyarakat atau elit local ini sangat berpengaruh,” ujarnya.

Untuk itu, kunjungan dengan elit-elit local menjadi penting di dua daerah ini. Keduanya harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk merangkul elit local sehingga bisa mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.

“Jadi melalui elit-elit local atau tokoh masyarakat ini mereka bisa mempengaruhi masyarakat. Karena karakter masyarakat Kerinci seperti itu, ada kecenderungan pimpinan non formal itu menjadi panutan mereka,” imbuhnya.

Selain itu, semakin berani calon itu terbuka, blusukan dan melakukan komunikasi mungkin itu mempunyai pengaruh. “Komunikasi yang dibangun juga harus diimbangi dengan visi misi dan program untuk Kerinci ke depan,” katanya.

Sedangkan untuk money politik, tentu juga akan mempunyai pengaruh. Karena kondisi didua daerah ini tidak semua pemilihnya rasional, sebagian masih traidisional sehingga membuka peluang terjadinya deal-deal yang negative.

“Tetapi para kandidat harus menyadari bahwa momen untuk melakukan hal-hal yang di luar aturan itu sudah sangat sempit. Sehingga kalau dipaksakan dengan cara nekad resikonya tinggi. Bagaimana cara dia mengkomunikasikan visi misi secara cerdas sehingga masyarakat yakin dia bisa membawa perubahan, itu adalah pilihan,” pungkasnya.

Sementara itu, meski belum bisa dipastikan kapan akan dilaksanakan Pemilukada ulang, namun KPU Provinsi Jambi memperkirakan awal Desember 2013 merupakan hari pencoblosan ulang.

Komisioner KPU Provinsi Jambi, Sanusi saat dikonfirmasi mengatakan, pada tanggal 16 Oktober nanti KPU provinsi selaku penyelenggara akan menetapkan tahapan-tahapan untuk pencoblosan ulang.

"Mudah-mudahan tanggal 16 sudah final tahapannya, dan nanti kita akan bekerja berdasarkan tahapan itu," kata Sanusi, Jumat (11/10).

"Perkiraan kita awal Desember sudah hari H (pencoblosan, red)," ujarnya.

Mengenai DPT di dua kecamatan yang akan diulang tersebut, ia mengatakan masih berdasarkan DPT yang lama pada saat pencoblosan 8 September lalu.  "Masih DPT yang lama, nanti akan kita evaluasi dulu, mana tau terdapat pemilih ganda," sebutnya.

Menurutnya, pada pencoblosan lalu banyak terdapat pemilih yang menggunakan KTP, itu nantinya, kata Sanusi, bagaimana sistimnya, apakah dimasukan ke DPT atau seperti apa, pada tanggal 16 Oktober finalnya.

"Yang jelas pemilih itu di luar DPT, dan telah menggunakan hak pilihnya. Apa dibenarkan atau dibolehkan dalam undang-undang, itu kita akan lihat aturannya," jelasnya.

Sementara itu, mengenai logistik dan perekrutan anggota PPK, PPS, dan KPPS, Sanusi meyakinkan pada tanggal 16 Oktober nanti sudah siap semuanya.

"Di Kerinci kita tanggal 13 Oktober pleno DPT dan persiapan agenda-agenda pemilukada ulang. Semua tanggal 16 nanti kita rapatkan lagi. Mudah-mudahan tanggal 16 itu sudah ada kejelasan mengenai hari H nya, dan tahapan-tahapan apa saja yang kita laksanakan dan termasuk rancangan rekrutmen PPS, PPK, dan KPPS," tukasnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images