iklan Peserta mengikuti lomba graffiti yang digelar Urban Mild, Minggu (13/10).
Peserta mengikuti lomba graffiti yang digelar Urban Mild, Minggu (13/10).
Seni graffiti kembali dilirik sebagai salah satu program Urban Mild. Mengusung tema “off the wall” Urban Mild menggandeng kalangan muda sebagai wadah bagi komunitas seni visual modern graffiti.

Bertempat di Jalan Gatot Subroto, Pasar Jambi, graffiti yang identik dilakukan di tembok pada kesempatan ini dilakukan di media baliho yang dibuat langsung oleh Tutu, seniman graffiti Indonesia yang sudah pernah terkait dalam berbagai program graffiti nasional maupun internasional, Sabtu (12/10).

“Even ini merupakan even nasional yang digilir di 4 kota besar di Indonesia.Dan Jambi merupakan kota pertama dilaksanakannya kegiatan ini,” ujar Simon, Marketing Djarum Cabang Jambi kepada media ini Minggu (13/10).

Nantinya acara serupa akan dilanjutkan ke Palopo, Pare-Pare dan Makassar. Dalam setiap acara Urban Mild melibatkan seniman graffiti setiap daerah yang dikunjungi. Selain untuk menunjukkan bakat dan potensi seniman lokal juga sebagai ajang berkumpulnya komunitas graffiti agar dapat menunjukkan bakat dan potensi seniman lokal juga sebagai ajang berkumpunya komunitas graffiti.

RedBox Active Community sebagai partner dari kegiatan ini mengatakan, kegiatan serupa sudah sering diadakan di beberapa negara dan mendapat sambutan positif. “Kami ingin memberikan ruang kepada seniman graffiti, dimana selama ini masih minim sekali ruang yang diberikan kepada mereka untuk mengapresiasikan seni,” ujar Eunice, perwakilan dari Redbox Active Community.

Untuk mengapresiasi seni graffiti, hasil dari graffiti off the wall tersebut diberikan kepada museum Jambi dan juga masing-masing media cetak, salah satunya Jambi Ekspres.
Dalam even ini juga tutu berkesempatan berbagi dengan seniman graffiti lokal dengan membagikan ilmu, dan pesan positif kepada semua pelaku graffiti demi perkembangan graffiti khususnya didaerah.

“Kita lebih mengarahkan pelaku graffiti agar terus melakukan hal yang positif dan bermanfaat. Meskipun ruang graffiti dalam seni selalu masuk di area abu-abu, saya berharap para pelaku seni tak lantas menyerah untuk terus menuangkan ide-ide mereka yang dituangkan lewat graffiti,” ujar Tutu.

sumber: je

Berita Terkait



add images