iklan
MUARABULIAN, Mulai maraknya peralihan lahan pertanian menjadi lahan perkebunan yang dimanfaatkan kebanyakan oleh perusahaan, untuk mulai mengatasi masalah itu Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Batanghari, Sinwan SH, memperingatkan warga Kecamatan Batin XXIV untuk tidak mengalihkan lahan pertanian menjadi lahan perkebunan.

‘’Di peringatan hari Pangan Sedunia ke 33 besok itu, saya berharap jangan ada lagi lahan pertanian yang dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan,’’ ujar Sinwan pada syukuran panen raya Peringatan Hari Pangan se-Dunia ke 33 yang dipusatkan di Desa Kermeo Kecamatan Batin XXIV, Rabu (16/10).

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Batanghari, Hayatul Islami mengakui terjadinya penyutuan lahan pertanian di masyarakat. Dan dirinya juga bersepakatan dengan adanya pelarangan terhadap pengalihan lahan pertanian menjadi lahan perkebunan.

“Jika tidak diredam, maka kami akan semakin krisis lahan pertanian. Sebab, saat ini masyarakat saat ini sudah banyak mengalihkan lahan pertanian mereka menjadi lahan perkebunan,” ujarnya Islami.

Sementara itu, untuk rencana panen raya di Desa Kermeo itu sendiri diakuinya belum mendapatkan gambaran berapa ton gabah yang dihasilkan per hectare. Namun, areal persawahan yang berada diareal itu mencapai 100 ha. Varietas yang ditanam di sawah tersebut antara lain, Indragiri, sanafi dan ciherang. “Tahun lalu hanya berhasil memproduksi 4,6 ton per ha. Hal itu diakibatkan kurangnya pemupukan dan disebabkan juga oleh musim panas,”ujar Hayatul Islami.

Hayatul Islami sendiri mengatakan bahwa lahan persawahan di Kermeo sudah potensial untuk bisa panen dua kali setahun. Akan tetapi saat ini hanya bisa dilakukan setahun sekali.

sumber: je

Berita Terkait



add images