Diary penuh debu itu mendadak menarik perhatian Gaby ketika mencari catatan Fisikanya di rak buku. Diary yang tiba-tiba terjatuh dari salah satu deretan buka catatan Gaby itu berwarna cerah dan mengalihkan pandangannya. Gaby membukanya perlahan. Ah, diary Gaby waktu kelas 7. Sudah 5 tahun saja berlalu, kini Gaby sudah duduk di kelas 12. Gaby tertegun ketika membuka lembaran pertama. Tertulis nama kakak kelas yang paling dikaguminya ketika SMP dulu. Sementara itu, di halaman tengah hingga ke belakang, Gaby mulai mendapati beberapa biodata teman-teman sekelasnya. Gaby pun tertarik membacanya satu persatu. Awalnya senyum, kemudian cemberut, lalu senyum lagi, hingga akhirnya tertawa lepas. Waaah, seru ya kalau inget-inget masa jadul dulu. Masih inget sama diary jadul yang dulu sempat populer Guys? Masih disimpen? Bahas yuk!
Ternyata dari hasil survey Xpresi di beberapa sekolah, semua koresponden pernah mengalaminya dan masih inget sama kebiasaan itu lho Guys! Sebanyak 100% X-aholic pun dengan kompak mengaku bahwa mereka familiar banget sama cerita bertukar diary gitu.
"Masih pakai kok sampai sekarang, soalnya itu tempat koleksi cerita terhandal," aku Luluk Faizah dari MAN Model Jambi. Memang, catatan harian yang satu ini kadang-kadang suka bikin kamu mendadak bernostalgia. Menurut 75,8% X-aholic diantaranya, yang paling mereka inget dari diary itu adalah singkatan-singkatannya, kayak Makes (Makanan kesukaan –red), Mikes (Minuman kesukaan –red), dan yang lainnya. Sementara itu, ada pula yang bilang kalau serunya itu justru karena tuker-tukerannya, ini diakui oleh 24,2% X-aholic. Termasuk minta biodata gebetan untuk diisi di diary kamu juga ya? Ayo, ngaku? Modus tuh, hehehe.
“Serunya ngisi diary jadul itu ya waktu memberi kesan-kesan buat teman kita, jadi semacam blak-blakan secara halus, hehehe,” tambah Luluk, wartawan sekolah MAN Model Jambi itu dengan kalem, yang juga disetujui oleh sebanyak 45,5% X-aholic. Ada pula yang mengenang kebersamaan yang bikin kangen, meski pun berisik dan heboh sih kata 54,5% X-aholic.
Tapi dengan berkembangnya teknologi masa kini, buku harian mulai berubah haluan, sekarang nggak hanya ditulis pada secarik kertas. Tergeser oleh Blog, Facebook, Twitter yang menjadi tempat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu. Sepintas, media sosial dan blog merupakan metamorfosa dari diary jaman dulu.
Sebanyak 6,1% X-aholic menilai, tergusur karena catatan harian jaman dulu itu memang sudah mulai dianggap norak. Lain halnya dengan 33,3% X-aholic lainnya yang berpendapat kalau itu cuma masalah faktor waktu aja, karena masa populernya sudah bergeser.
“Ya karena menjamurnya media sosial berbasis internet yang memudarkan fungsi dari diary itu. Padahal, menurut aku, diary itu sifatnya lebih private dan elegant aja,” tutup Luluk penuh senyum. Senada dengan pendapat Luluk, sebanyak 60,6% X-aholic pun menilai bahwa ditinggalkannya diary jadul adalah karena sudah banyak media sosial kayak Facebook dan Twitter yang lebih praktis. Memang semua ada masanya. Tapi, beruntunglah kamu yang pernah merasakan indahnya bertukar diary!
Presentase Polling:
1. Masih inget sama diary jadul yang sering diisi sama temen-temen sekelas?
a. Masih dong 100%
b. Enggak 0%
2. Apa yang paling kamu inget dari diary itu?
a. Ya singkatan-singkatannya, kayak Makes, Mikes, dan lain-lain 75,8%
b. Ya serunya tuker-tukeran 24,2%
3. Menurut kamu kenapa sih diary jadul itu ditinggalkan?
a. Norak, hehe 6,1%
b. Ya karena sudah nggak masanya aja 33,3%
c. Karena sudah banyak media sosial kayak fb, twitter 60,6%
4. Serunya ngisi diary jadul?
a. Kesan-kesannya itu 45,5%
b. Berisik dan hebohnya 54,5%
sumber: xpresi je