iklan
MUARATEBO, Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di perairan Sungai Batanghari kembali menelan korban jiwa. Kali ini, korbannya adalah tiga pedompeng warga Dusun Simpang Tabun, Desa Tabun, Kecamatan VII Koto, Tebo, yakni Wawan (25), Talip (45) dan Ijal (25).

PETI Bawa Petaka
1. Empat penambang emas yakni Wawan (25), Talip (45), Ijal (25) dan Hadi (25) melakukan aktivitas penambangan emas di tepian Sungai Batanghari tidak jauh dari Jembatan Pulau Musang, Desa Teluk Kepayang Pulau Indah (TKPI), Kecamatan Tujuh Koto Ilir, kemarin (26/10), dengan cara mengeruk tebing di bagian bawah
2. Namun tidak diduga, tebing yang mereka keruk tiba-tiba longsor dengan volume longsor sekitar 3 meter, panjang 8 meter, dan tinggi 30 meter
3. Tiga penambang yakni Wawan (25), Talip (45) dan Ijal (25)  tidak berhasil menyelamatkan diri dan akhirnya tertimbun longsoran tanah. Sementara Hadi (25) masih sempat menyelamatkan diri dengan cara melompat ke sungai
4. Warga masih melakukan pencarian terhadap tiga korban tersebut

Informasi  yang didapat media ini, menyebutkan, peristiwa naas itu  bermula ketika para pendompang itu sedang melakukan aktifitas dompeng di tepian Sungai Batang hari sekitar pukul 09.00 WIB yang berlokasi tidak tak jauh dari Jembatan Pulau Musang, Desa Teluk Kepayang Pulau Indah (TKPI), Kecamatan Tujuh Koto Ilir, Sabtu (26/10).

Namun tidak diduga, tebing yang mereka keruk di bagian bawahnya tiba-tiba longsor dengan volume longsor sekitar 3 meter, panjang 8 meter, dan tinggi 30 meter.

‘‘Parit mereka yang berada persis di bawah tebing langsung tertimbun longsoran. Parit beserta tiga orang tertimbun, sementara 1 orang lagi berhasil lolos dengan melompat ke sungai,’‘ ungkap Kepala Desa TKPI, Winana saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kemarin. Satu pendompeng yang berhasil lolos itu diketahui bernama Hadi (25).

Kepala Desa Tabun, Baharuddin yang juga ditemui di TKP membenarkan bahwa warga yang ditimpa longsoran itu merupakan warganya. Menurutnya keempat warga tersebut memang sering mendompeng di wilayah tersebut.

‘‘Tapi kami tidak tahu hari ini mereka akan mendompeng di tebing ini, karena mereka tidak penah melapor kalau mau mendompeng,’‘ kata Baharuddin.

Warga kesulitan untuk mengevakuasi korban, sebab longsoran tanah masuk ke dasar sungai hingga tidak terlihat dari pemukaan air. Upaya yang dilakukan, warga Desa TKPI dan Desa Tabun dibantu kepolisian setempat, sepakat akan mengeruk tanah dengan menyedot menggunakan mesin dompeng.

Hingga berita ini ditulis, upaya pencarian belum juga membuahkan hasil. Aparat desa berharap tim SAR dari Kabupaten Tebo yang sudah dihubungi dari siang kemarin segera datang memberi pertolongan,  namun hingga sore kemarin belum juga tiba di TKP.

‘‘Korban yang tenggelam belum juga ditemukan, tadi masyarakat sudah berupaya tapi belum ada hasil, sekarang kami hanya berharap tim penyelamat dari Kabupaten Tebo,’‘ kata salah seorang warga Desa Tabun.

Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah saat dikonfirmasi kemarin (26/10) juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, petugas gabungan dan masyarakat masih melakukan pencarian terhadap ke tiga korban hilang tersebut.

"Ketiganya belum ditemukan, saat ini (kemarin. Red) pencarian masih dilakukan oleh masarakat sekitar dibantu dengan kepolisian setempat dan tim SAR sudah dihubungi, sedang meluncur ke TKP," kata Almansyah.

sumber: je

Berita Terkait



add images