iklan
MERANGIN, Bupati Merangin Al Haris mengaku kesal, lantaran tangkapan delapan orang perambah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hasil razia gabungan tim di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat 19 Oktober yang lalu, dilepaskan oleh pihak Disbunhut.

Al Haris mengaku baru mengetahui adanya razia gabungan tersebut, Sabtu (26/10) melalui media. “Nah inilah yang cukup kita sayangkan, semestinya tanya ke saya dulu, bagaimana dengan hasil tangkapan delapan perambah hutan yang diamankan tersebut, mau diapakan misalnya. Saya juga baru tahu pagi ini kalau ada razia gabungan perambahan hutan tersebut,” kesalnya.

Ia juga mempertanyakan koordinasi dari Disbunhut Merangin terhadap pemerintah daerah, sejatinya sebagai Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) harus berkoordinasi dengan pimpinan, baik dengan wakil maupun Bupati langsung.

“Kalau seperti ini bagaimana koordinasi mereka (Disbunhut), mestinya tentu harus koordinasi dulu kalau mau melakukan razia ini. Kalau begini kadisnya akan saya panggil, mengapa tidak koordinasi mau razia, dan juga melepaskan perambah hutan yang diamankan waktu itu,” katanya.

Ditambahkannya, melepaskan perambah hutan dengan kejadian seperti ini tidak akan menimbulkan efek jera kepada pelaku, yang resikonya perambahan hutan di Merangin makin menjadi lantaran tidak adanya efek jera atau hukuman yang diterima ketika terus dibiarkan.

“Kalau begini jadinya mereka (perambah) makin menjadi, karena tidak ada efek jera atau hukuman yang diberikan, lama-lama hutan TNKS akan habis dirambah, yang rugi jadinya masyarakat sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu seperti diketahui sebelumnya, Disbunhut Merangin mengatakan hasil rangkapan tim Gabungan Perlindungan Hutan dari Polhut Merangin, Polhut Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Satuan Polisi Reaksi Cepat Bridge Harimau Jambi, Polres Merangin, dan Kodim 0420 Sarko, terpaksa dilepaskan.

Pasalnya, saat mengamankan pelaku yang berhasil ditangkap dilokasi, mereka dihadang massa lebih kurang 200 orang. Massa yang membawa senjata, seperti parang, linggis, bahkan kecapet meminta rekannya dibebaskan, jika tidak mereka mengancam terjadinya keributan.

sumber: je

Berita Terkait