Prestasi membanggakan diraih Siti Paizah, salah seorang siswa SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti (SMAN TT) Jambi. Dirinya berhasil meraih Mendali Emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat Nasional yang diselenggarakan Kemendikbud RI di Jakarta pada 21 - 27 Oktober 2013 kemarin.
Dalam penelitiannya, Siti Paizah meneliti bidang sains dasar berhasil berada di peringkat teratas mengungguli peserta lainnya dari seluruh Indonesia dan mampu membawa nama baik SMAN TT dan Provinsi Jambi.
“Alhamdulillah, tidak menyangka persaingan yang begitu ketat dan saya bisa mempersembahkan yang terbaik bagi sekolah dan Provinsi Jambi, membawa mendali emas. Keberhasilan ini berkat dukungan dan do’a orangtua, kepala sekolah dan semua pamong serta teman-teman dan kita semua,” ujar Siti Paizah, Minggu (27/10).
Karena it udirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi motivasi, terutama kepada guru Pembimbing Materi Irma Wachyuni dan Pembimbing Teknis Dra Nirma Erika. “Keduanya setia mendampingi saya sampai ke Jakarta, hingga akhirnya kita meraih juara pertama,” ujarnya saat tiba di bandara Sultan Thaha Jambi malam tadi.
Dari ajang ini Paizah mengaku banyak hikmah yang telah didapat untuk mencapai suatu kesuksesan. Seperti perlu tekad yang bulat, keyakinan yang tinggi, jujur dan sabar.
“Tapi yang terpenting jangan sampai patah semangat, tentunya diiringi dengan do’a orangtua juga. Jika itu sudah kita jiwai, Insya Allah keberhasilan akan menyertai kita,” lanjutnya.
Sementara itu Pembimbing Teknis Dra. Nirma Erika menjelaskan bahwa ada 4 naskah siswa dari SMAN TT yang berhasil lulus putaran final di Jakarta dan merekalah mewakili provinsi Jambi. Semuanya melewati tahapan makalah, pameran dan presentasi.
Dari ke-empat siswa itu Siti Paizah berhasil menyabet Mendali Emas. Ketiga siswa itu adalah Putri Larasati (Sains Terapan), Muhammad Irsyad (Sains Dasar) dan Andika Aulia Akbar (Humaniora). “Tahun 2012 lalu siswa SMAN TT Nuri Kurniawan satu-satunya utusan provinsi Jambi, juga berhasil meraih mendali emas,” jelas Nirma.
Penelitian yang diangkat Paizah sehingga memenangi lomba ini adalah Karakteristik dan Arsitektur Sarang Burung Manyar. Dimana dalam penelitian ini ia memaparkan kerumitan dan keunikan bentuk sarangnya dan ternyata memiliki perbedaan waktu dan bentuk (desain) antara sarang yang dibuat oleh burung jantan, betina dan burung manyar gabungan.
Ide ini muncul karena sarang burung manyar selalu jadi mainan Paizah waktu ia masih kecil dulu di kampung halamannya Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. “Dulu jadi mainan, sekarang jadi obyek penelitian. Dan dapat emas pula,” ceritanya sembari tersenyum bangga.
sumber: je
