SENGETI, 17 Kepala Desa (Kades) Kecamatan Kumpeh Ulu menuntut agar bupati Muarojambi mencopot Camat Kumpeh Ulu, Wahyudi, turun dari jabatannya. Pasalnya, Wahyudi tidak memberikan transparansi yang jelas terkait pengelolaan dana MTQ tingkat kecamatan beberapa waktu lalu.
Dana MTQ yang disebut meliputi anggaran dari pemkab sebesar Rp 46 juta, sumbangan 17 kades sebesar Rp 2 juta perdesa, bantuan dari Sekda dan sumbangan lainnya. Rincian ini, mereka tuangkan dalam surat yang mereka sampaikan ke DPRD yang ditandatangi 17 kades yang ada di Kecamatan Kumpe Ulu.
Alasan lainnya, Wahyudi tidak pernah berada di rumah dinas camat. Selain itu Wahyudi disebut jarang menghadiri rakor yang diadakan desa dan adanya intimidasi berupa tanda tangan kades.
‘’Tidak semudah itu melakukan pergantian pejabat. Harus ada alasan yang jelas. Jika alasan yang mereka pakai saya kabulkan, maka hal ini akan menjadi contoh buruk bagi kecamatan lainnya. Yang jelas, saya berencana akan memanggil 17 kades yang menuntut Wahyudi mundur,’’ terang Bupati Muarojambi H Burhannudin Mahir.
Sementara Camat Kumpeh Ulu, Wahyudi, mengaku sudah mengetahui adanya tuntutan dari 17 kades. ‘’Masalah dana MTQ memang belum saya terangkan karena saya masih sibuk. Namun minggu lalu telah saya jelaskan semuanya di depan DPRD,'' jawab Wahyudi seraya menginformasikan alas an ia tidak pernah tingal di rumah dinas, karena jarak rumahnya dengan kantor hanya 7 kilo. ‘’Jadi tidak ada salahnya saya tinggal di rumah saya kan’’ katanya.
sumber: je