Mendekati akhir tahun anggaran, perlu diwaspadai proyek asal jadi. Pasalnya, pihak-pihak terkait berusaha mengejar target pencapaian realisasi anggaran. Sementara memasuki triwulan III, jumlah anggaran yang terserap masih cukup kecil.
Sebut saja, di kota Sungaipenuh. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun koran ini, baru terserap 52 persen. Padahal, akhir tahun anggaran tinggal 2 bulan lagi.
Walikota Sungaipenuh, Asafri Jaya Bakri mengatakan, dirinya sudah melakukan evaluasi kinerja SKPD. Menurutnya, SKPD yang rendah serapan anggarannya harus menggenjot penyerapan anggaran.
Disebutkannya, Kepala Dinas PU dan Dinas Pendidikan beralasan dana proyek fisik banyak belum dicairkan rekanan. "Sebenarnya realisasi fisik di PU dan Pendidikan sudah 90 persen, tapi belum dicairkan, menunggu realisasi fisik 100 persen," terangnya.
Dikatakannya, Pemkot Sungaipenuh menargetkan realisasi anggaran sampai Desember 2013 sebesar 95 persen. "Paling kecil 90 persen. Kalau anggaran terlambat realisasinya, maka yang dirugikan masyarakat juga. Rencana mau dapat bantuan cepat malah terlambat," pungkasnya.
Sementara itu, Syafriadi, Wakil Ketua DPRD Kota Sungaipenuh menyayangkan pelaksanaan proyek fisik dilaksanakan pertengahan tahun, padahal sebenarnya awal Maret sudah bisa dimulai.
Disisi lain, hingga akhir oktober 2013 serapan anggaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci baru mencapai 65,32 persen. Pemkab menargetkan penyerapan anggaran 75 persen hingga Desember 2013.
Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Kerinci Askar Jaya mengatakan, sampai saat ini dihampir seluruh SKPD capaian realisasi anggaran rata-rata baru 60 persen, sehingga seluruh SKPD dituntut untuk mengejar target yang ditetapkan yakni 75 persen. Menurutnya, sejauh ini hanya dinas pekerjaan umum (PU) yang baru mecapai target 75 persen.
sumber: je