iklan Susahnya mencari pekerjaan memaksa bapak dua anak ini mengais rejeki 
dari tumpukan sampah. Tiap hari dia keliling ke tempat-tempat pembuangan
sampah untuk mencari barang yang laku dijual. (Foto: Aldi Sapitra)
Susahnya mencari pekerjaan memaksa bapak dua anak ini mengais rejeki dari tumpukan sampah. Tiap hari dia keliling ke tempat-tempat pembuangan sampah untuk mencari barang yang laku dijual. (Foto: Aldi Sapitra)
Tiap hari bergelimang kotor dan bau tak sedap sudah tak lagi menjijikkan bagi Toto (38), Warga Tanjung Lumut, Kel Eka Jaya, Kec Jambi Selatan. Demi menghidupi anak-isterinya, dia rela dan tak malu mengais-ngais tumpukan sampah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sebagai pemulung, yang dicari Toto tak lain adalah sampah-sampah yang kiranya laku dijual, seperti kardus, plastik, botol, dan sejenis besi. Barang-barang itu dibawanya pulang untuk dikumpul. Setelah cukup banyak barulah dijual pada penampung.

‘’Sudah lama saya bekerja sebagai pencari dan pengumpul barang bekas. Suka tak sukalah. Hasilnya tak seberapa. Lumayan untuk menghidupi anak-isteri di rumah’’,  ungkap Toto kepada Jambi Update.

Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang labih bagus, sebut Toto, membuatnya rela menjalani profesi sebagai pemulung. Profesi ini sudah dijalaninya terhitung sejak dia berkeluarga beberapa tahun silam.(*)

Reporter     : Aldi Sapitra
Redaktur     : Joni Yanto

Berita Terkait



add images