iklan
H SY Fasha hari ini (04/10) resmi dilantik sebagai Walikota Jambi bersama H Abdullah Sani sebagai Wakil Walikota periode 2013-2018. Berbagai harapan digantungkan oleh masyarakat Kota Jambi kepada pasangan calon yang memenangi Pilwako Jambi dengan satu putaran ini. Lalu, apa kiat dan program mereka dalam memimpin Kota Jambi? Berikut petikan wawancara ekslusif wartawan media ini dengan Walikota Jambi tersebut

Hari ini bapak resmi dilantik sebagai Wako Jambi periode 2013-2018. Cukup banyak PR yang ditinggalkan oleh walikota sebelumnya, seperti masalah baleho, kemacetan dan sebagainya.

Apa yang paling urgent yang akan bapak lakukan di awal-awal masa jabatan sebagai wako ini?
Yang akan kami lakukan di awal masa jabatan adalah, menertibkan baleho atau billboard yang sudah tidak sesuai lagi secara estetika sebuah kota.  Selain itu, kami akan  membikin rekayasa lalu lintas dibeberapa titik kemacetan, untuk dijadikan One Way ( jalan satu arah) dan menertibkan parkir – parkir liar serta menata dan menertibkan PKL yang saat ini berada di depan-depan ruko pedagang dan telah menggunakan trotoar/ bahu jalan/ badan jalan. Yang paling utama adalah, kami akan mengumpulkan semua Pejabat Esselon II, III, IV untuk konsolidasi serta persiapan pembuatan RPJM  Kota Jambi yang sejalan dengan Visi  dan  Misi Cawako Jambi lainnya (BAYER, SIMPATIK, FAS, FENA). Akan kami gabungkan semua Visi dan Misi kandidat cawako untuk dijadikan RPJM pembangunan Kota Jambi ke depan.
 
Bagaimana bapak menilai soal infrastruktur yang ada di Kota Jambi saat ini?
Kami mulai menjabat diakhir Tahun Anggaran 2013 dan baru akan kami mulai usulan anggaran untuk Tahun Anggaran 2014, berarti kami belum bisa maksimal untuk melaksanakan kebijakan anggaran 2013 sesuai dengan Visi dan Misi kami berdua. Namun hal tersebut bukanlah menjadi kendala dan hambatan kami berdua untuk mulai membenahi keadaan atau wajah Kota Jambi khususnya di bidang Infrastruktur.  Khusus untuk Infrastruktur, dikarenakan keterbatasan dana APBD Kota, dengan pola multi years, Insya Allah seluruh ruas jalan yang ada di dalam kota akan kami laksanakan serempak di Tahun 2014, dan juga kami akan sharing dengan Pemerintah Propinsi  dan Pemerintah Pusat dalam penanganan Infrastruktur yang menjadi tanggung jawab masing- masing.
 
Terkait rencana bapak ngantor di kelurahan, bapak yakin akan lebih efektif menyerap aspirasi masyarakat dari tingkatan paling bawah?
Saya yakin dengan agenda saya berkantor di kelurahan selama tiga hari dalam satu minggu akan lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan Pelayanan Masyarakat dan Aparatur Pemerintah di tingkat Kelurahan. Hal tersebut merupakan salah satu agenda “Reformasi Birokrasi” yang saya kemas dengan program berkantor di Kelurahan. Insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama, Tupoksi dari Aparatur Pemerintahan akan kembali ke konsep sebenarnya.

Bagaimana pula pembagian kerjanya dengan wawako? Karena yang terjadi hampir di seluruh kabupaten di Provinsi Jambi ini, bupati seringkali tidak akur dengan wakilnya. Apakah ada pembagian kerja secara khusus?
Pembagian tugas dengan Wawako?  Sudah kami bicarakan dari awal bahwa tugas Walikota dan  Wakil Walikota sudah diatur dalam peraturan yang telah ditetapkan. Namum saya selaku Walikota akan melimpahkan tugas lebih dari yang diatur dalam perundang – undangan kepada Wakil Walikota. Kalau kami hanya mengacu kepada tugas  dan kewajiban yang telah diatur tersebut maka kami hanya “Berjalan” namun yang akan kami lakukan ke depan adalah kami ingin “berlari” membangun Kota Jambi ini, sehingga bisa sejajar dengan kota-kota besar lainnya.
 
Bapak pernah mengatakan bahwa gaji walikota akan disumbangkan kepada masyarakat miskin, apakah janji tersebut masih berlaku saat ini?
Mengenai gaji yang akan disumbangkan kepada masyarakat miskin, saat ini saya lagi mengupayakan membuat suatu lembaga atau semacam yayasan yakni FASHA FOUNDATION yang bersifat Social Kemasyarakat. Lembaga ini nantinya akan secara khusus menangani masalah Pendidikan dan Kesehatan.

Beberapa kali dalam orasi politik, bapak mengatakan bahwa anak dan istri bapak tidak akan turut mencampuri urusan pemerintahan seperti kebanyakan pemimpin di Jambi. Tanggapan bapak?
Insya Allah apa yang saya sampaikan kepada masyarakat bahwa saya menggaransi  anak dan istri saya tidak akan ikut mengatur roda pemerintahan, seperti  mengatur proyek APBD Kota,
mengatur penempatan Kepala Sekolah, Lurah, Camat, SKPD dan mengatur penerimaan CPNS. Dan perlu saya tegaskan bahwa, putra-putri saya masih kecil, yang pertama SMP Kelas I (12 Tahun), yang kedua SD Kelas 3 (8 Tahun), yang ketiga SD Kelas I (6 Tahun). Sehingga tidaklah mungkin putra-putri saya bisa menelpon/menghubungi kepala-kepala SKPD dan lain – lainnya.

Dalam menentukan pejabat eselon di Pemkot Jambi, apakah ada komitmen dengan parpol pengusung atau tim sukses bapak? Indikator apa yang bapak terapkan dalam menentukan pembantu-pembantu bapak di pemerintahan nanti. Lantas, apakah para SKPD nanti akan berasal dari daerah bapak dan wakil walikota saja?
Alhamdulillah, saya dibantu dan diusung oleh papol-parpol yang tidak mengajukan persyaratan seperti itu. Para parpol pengusung hanya berpesan agar kami tetap komitmen dengan apa yang kami janjikan dan kami sampaikan kepada masyarakat terdahulu. Termasuk tim-tiim sukses kami tidak pernah sedikitpun menyentuh atau membicarakan perihal tersebut,  semua nothing to lose. Kalau masalah indikator penilaian untuk pengangkatan SKPD, kami akan melalui proses di Baperjakat, saya jamin tidak ada yang Pangkat Naga Bonar atau atas dasar suka atau tidak suka. Namun indikatornya adalah profesionalisme dan mampu kerja diatas waktu rata- rata saat ini. Kabinet yang akan saya bentuk adalah Kabinet Nusantara,  semua suku, agama, dan ras akan kami akomodir.
 
Bapak merupakan kader partai Golkar yang notabenenya sangat akrab dengan warna kuning. Apakah Kota Jambi juga akan dikuningkan termasuk seragam PNS atau PKK yang bernuansa kuning seperti kebanyakan pemimpin yang berasal dari salah satu kader partai?
Pada pelantikan hari ini, saya pernah ditanya oleh Pak Sekwan tentang Nuansa Ruang Pelantikan dan Variasi tenda – tenda diluar  Apakah akan bernuansa “Kuning”? Saya jawab nuansa pelantikan adalah Merah Putih. Karena kami sadar, bahwa saat ini kami adalah milik Masyarakat Kota Jambi maka dari itu kami harus bisa dan mampu mengayomi semua masyarakat, organisasi dan agama di setiap lapisan secara adil. Maka saya jamin tidak aka nada “Kuningisasi” terhadap bangunan-bangunan umum maupun seragam-seragam PN maupun PKK.

Terakhir, nama bapak seringkali disebut di media massa sebagai salah satu figur bakal calon gubernur Jambi dari Partai Golkar. Bagaimana tanggapan bapak?
Saat ini kami baru dilantik menjadi walikota – wakil walikota Jambi, berikanlah kami kesempatan untuk membangun Kota Jambi terlebih dahulu. Biarlah kami fokus melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk membangun Kota Jambi, saya belum pernah terlintas untuk menjadi gubernur Jambi karena bagi saya, jabatan adalah amanah tidak perlu dikejar- kejar. Allah SWT menjanjikan kepada hambanya  ‘’Allah SWT akan memberikan yang kita butuhkan, bukan yang kita minta”. Dari dahulu saya selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena saya selalu di berikan lebih dari yang saya minta dalam doa.

sumber: je

Berita Terkait



add images