MUARASABAK, Walaupun ada perusahaan sawit yang mendaftarkan perusahaan saat beroperasi di Tanjab Timur. Namun terdapat juga beberapa perusahaan sawit yang sama sekali tidak mendaftarkan perusahaannya. Sehingga keberadaan perusahaan sawit yang tidak mendaftarkan itu dinilai ilegal. Dugaan adanya beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang yang tidak mendaftar usahanya muncul dari pengawasan yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans Tanjab Timur.
"Kami seringkali turun melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja satu perkebunan kelapa sawit. Umumnya perkebunan yang diduga perusahaan itu mengaku milik pribadi," ujar Kadis Sosnakertrans Tanjab Timur, Asman Daedy melalui Sekdis, Hozaini.
Dikatakannya, padahal perkebunan kelapa sawit tersebut mempekerjakan banyak orang di dalamnya. "Dugaan kami ini juga berdasarkan laporan dari masyarakat, bahwa perkebunan tersebut merupakan perusahaan," terangnya.
Namun, lanjutnya, sejauh ini tidak ada laporan terkait keberadaan perusahaan tersebut. Termasuk melaporkan jumlah karyawan diperusahaan sawit yang dinilai ilegal itu. "Tugas kami hanya dapat mengawasi tenaga kerja yang dimiliki perusahaan tersebut," urainya.
Karena menurut Hozaini, dalam kepengurusan perizinan pendirian perusahaan bukan kewenangan pihaknya. "Kami hanya melihat masalah tenaga kerjanya saja, urusan izin itu bukan kewenangan kami," katanya.
Meski demikian, pihaknya juga sudah memberikan peringatan kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Sebab, kegiatan perusahan ini menyangkut orang banyak di dalamnya. "Intinya kami memberikan pembinaan agar mereka mEngikuti aturan main yang ada," jelasnya.
Diungkapkannya, aktifitas perusahaan yang dinilai ilegal ini juga diketahui dari hasil pengecekan pihaknya dilapangan yang dilakukan oleh pengawas tenaga kerja di Dinsosnakertrans Tanjab Timur. Beberapa waktu lalu, pengawas turun ke Kecamatan Sadu setelah adaanya laporan bahwa terdapat perusahaan sawit yang mempekerjakan banyak orang di perkebunan tersebut.
"Setelah kami turun, mereka mengaku perkebunan tersebut miliki pribadi, namun belakangan diketahui memiliki kantor di Jambi," tandasnya.
sumber: je