iklan Walaupun banjir besar, namun anak-anak tetap nekat ke sekolah menggunakan perahu.<br />
Sangat riskan memang, namun apa boleh buat. (Foto: Aldi Sapitra)
Walaupun banjir besar, namun anak-anak tetap nekat ke sekolah menggunakan perahu.
Sangat riskan memang, namun apa boleh buat. (Foto: Aldi Sapitra)
Akibat banjir besar, aktivitas warga di Kel Legok pun menjadi lumpuh total. Meskipun
demikian, anak-anak tetap nekat ke sekolah menggunakan perahu.

Salah seorang siswa, Rony (10) dan Deni (10), yang tinggal di RT 28, terpaksa
naik perahu untuk ke sekolah. Tangan kecilnya dengan erat mendayung perahu seukuran
empat meter di hamparan banjir menuju sekolah yang berjarak 600 meter dari
rumahnya. ‘’Mau berangkat sekolah. Harus naik perahu. Kalau jalan kaki airnya dalam.
Daripada tak sekolah, lebih baik pakai perahu milik ayah,’’ ujar Deni.

Sampai di sekolah, perahu itu ditambatkan dipagar sekolah. Meskipun naik
perahu dengan kedalaman banjir mencapai 5 meter cukup berbahaya, namun anak-anak
terpaksa melakukannya. Sebab, itulah satu-satunya cara agar bisa sampai ke sekolah.(*)

Reporter : Aldi Sapitra
Redaktur : Joni Yanto

Berita Terkait



add images