iklan
MUARASABAK, Kadiskop dan UMKM Tanjab Timur, Enizwar, mengungkapkan permasalahan yang terjadi terhadap UMKM di Tanjab Timur adalah masih lemahnya UMKM mengelola menajemen keuangan.

Dikatakannya, lemahnya manajemen keuangan UMKM tersebut dapat dilihat dari pengelolaan uang antara modal dan keuntungan. Ia mencontohkan, UMKM belum bisa memisahkan antara modal dengan keuntungan. Mereka juga tidak memiliki pembukuan yang jelas. "Mestinya harus dipisahkan antara modal dengan keuntungan," katanya.

Selain itu, lanjutnya, lemahnya manajemen UMKM ini akan menjadi tugas pihaknya ke depan. Karena Diskop sebagai instansi terkait dalam pengelolaan UMKM. "Kami akan memanej pemahaman masyarakat tentang UMKM," terangnya.

Hal ini dilakukannya, karena melihat potensi UMKM di Tanjab Timur itu sangat banyak. Dia mencontohkan seperti pedagang manisan termasuk salah satu UMKM. Namun masalahnya, pedagang manisan biasanya belum bisa mengelola keuangan dengan baik. "Kami perhatikan pedagang manisan itu biasanya mengambil barang dagangan untuk keperluan rumah tangga dan tidak dicatat sebagai pembelian, artinya ada manajemen yang tidak baik, pemahaman ini yang coba kami rubah nanti," paparnya.

Ditambahkannya, pengelolaan manajemen yang baik akan bisa dilihat keberhasilan satu usaha. Terlebih potensi UMKM di Tanjab Timur, menurutnya cukup besar. Apabila dikelola dengan baik, tentu ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya pengelola UMKM. "Potensi UMKM ini cukup besar, di Tanjab Timur ada sekitar 15 ribu lebih UMKM dari berbagai jenis usaha," tandas Enizwar.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait