iklan
SAROLANGUN, Empat orang siswi kelas tiga di sekolah menengah kejuruan (SMK) 4 Kabupaten Sarolangun, nyaris tewas akibat meminum racun serangga. Aktivitas ini dilakukannya ,di salah satu rumah kost yang berlokasi di Rt 01, Kelurahan Aur Gading, Kecamatan Sarolangun. Saat ini ke empat orang siswi tersebut sedang menjalani perawatan intensive di rumah Sakit Umum Chatib Quzwain Kabupaten Sarolangun.

Ke empat siswi tersebut berinisyal MS (17), Er (17), YD (17), dan Ma(18). Yang saat ini kondisi dari keempat siswi tersebut masih terbaring lemah di ruang rawat inap Penyakit Dalam RSUD Chatib Quzwain.

Menurut keterangan salah seorang korban, motif bunuh diri dengan cara meminum racun serangga yang ingin dia lakukan bersama rekan-rekannya, diawali karena dihantui rasa ketakutan tidak lulus sekolah.

Pasalnya korban bersama ketiga orang rekannya tersebut  terlambat mengumpulkan salah satu tugas sekolah yang diberikan salah seorang oknum Guru bidang study kejuruan.

Alhasil dengan keterlambatan mengumpul tugas tersebut, Oknum Guru tersebut tidak mau menerima tugas tersebut meskipun telah selesai dikerjakan keempat siswi tersebut.

“Kami berempat sudah pernah menemui  guru tersebut di rumahnya sebelum peristiwa ini  untuk mengumpulkan tugas, yang memang kami akui tugas tersebut kami kumpulkan terlambat. Namun hasil yang kami lakukan tersebut sia-sia, malahan yang kami dapat hanya marahan dari Ibu Guru tersebut,“ ujar salah seorang siswi.
--batas--
Sementara itu salah seorang perawat yang piket di ruang rawat inap Zal Penyakit dalam di RSUD Chatib Quzwain yang di temui di ruang jaga, mengatakan, dua pasien atas nama YL,dan MA, sudah di perbolehkan pulang ke rumah di karenakan kondisinya telah membaik, sementara dua orang lagi MS,dan ER masih perlu perawatan intensive, karena dua orang ini terlalu banyak meminum racun serangga.

Saat di tanya apa saja keluhan dari keempat pasien tersebut, perawat mengatakan, korban muntah-muntah, pusing, panas tinggi (Demam). “Keadaannya sangat lemah,” ujarnya pada beberapa wartawan.

Namun Kepala Sekolah SMK 4 Sarolangun Yersukmini MPd, bersama sejumlah Guru yang mendatangin ruang zal penyakit dalam untuk membesuk keempat orang siswi yang keracunan banyak mengelak saat dikonfirmasi.

Kepala sekolah mengatakan, wartawan boleh meminta komentar asal jangan mengambil foto. Bahkan yang bersangkutan sempat meminta agar bertita ini tidak di publikasikan di media. “Peristiwa ini terjadi murni dikarenakan ulah dari siswi tersebut, tidak bisa menyalahkan guru,” sebut Kepala Sekolah.

Saat di singgung siapa yang menanggung biaya perobatan keempat siswi  tersebut , Kepala sekolah mengatakan, biaya ditanggung korban. ”Biaya ya di tanggung dengan pihak keluarga siswi tersebutlah,” tegasnya.

Sementara itu menurut salah seorang dari pihak keluarga siswi yang menjadi korban keracunan, mengatakan kepada wartawan, satu hari sebelumnya ada oknum guru yang datang menemui keluarga untuk meminta agar tidak dipublikasikan. “Hal ini jangan sampai tau dengan wartawan” sebut keluarga siswi dengan menirukan nada oknum guru tersebut.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images