iklan BELAJAR : Anak RA Nurur Rahman saat mengikuti proses belajar dan bermain di sekolahnya.
BELAJAR : Anak RA Nurur Rahman saat mengikuti proses belajar dan bermain di sekolahnya.
Guna menyelamatkan generasi muda agar menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas, diperlukan upaya maksimal. Salah satunya adalah meletakan pondasi yang kuat berupa iman dan takwa.

Menurut  Kepala RA Nurur Rahman Kota Jambi, Elly Rusbaya bahwa pendidikan yang diberikan disekolahnya, tidak hanya membentuk anak sebagai pribadi yang cerdas saja. “Namun yang tidak kalah penting adalah bagaimana supaya anak pengetahuan tentang agama sejak dini. Sehingga, anak menerapkan dalam kesehariannya,” ujar Elly, Jumat (6/12).

Penanaman akhlakul karimah diakui Elly akan terpatri bila dilakukan sejak dini. Ibarat mengukir diatas batu, akan tertoreh dengan jelas dan kuat. Tidak bisa dilakukan secara instans. Dan yang namanya pondasi musti harus digarap dulu. Bukan gentingnya dulu yang dipasang. “Meskipun manusia memiliki keterbatasan tetapi bila pondasinya sudah kuat, maka akan terselamatkan,” ujarnya.

Dikatakannya pengenalan pendidikan agama sejak dini juga bertujuan untuk membentuk karakter anak, supaya memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik serta memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Untuk mewujudkan hal itu, proses pembelajaran yang dilakukan membiasakan kepada anak untuk menerapkan nilai-nilai ajaran Islami. Misalnya, megucap salam, membaca doa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
--batas--
Dengan dikenalkan pendidikan agama dan nilai-nilai Islami sejak dini, dia berharap ke depan anak memiliki karakter yang tidak hanya memiliki kecerdasan saja, namun diiringi dengan keimanan dan ketaqwaaan. Sehingga, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin modern, tidak mempengaruhi karakter diri yang bermartabat.

Selain itu, materi agama yang diberikan di RA Nurur Rahman juga ada praktek salat berjamaah, salat dhuha, iqra’ dan membaca doa–doa pendek.Untuk salat dhuha, dilakukan seminggu tiga kali, yakni hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan Iqra’, dilakukan setiap hari ketika akan memulai pelajaran dan di akhir pelajaran.

“Untuk proses pembelajaran kan ada Pembukaan, inti, istirahat dan penutup. Jadi Iqra’ dilakukan pada awal dan akhir pelajaran,” paparnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images