SENGETI, Pembangunan jalan di 3 desa yang saat ini terjadi longsor atau abrasi di 3 desa --- Desa Dusun Mudo, Rukam dan Manis Mato tetap akan dilanjutkan. Namun akan digeser dari lokasi semula. ''Tahun ini kita sudah anggarkan Rp 27 milyar untuk membangun jalan di lokasi longsor hingga ke Desa Rukam, memang belum dikerjakan masih dalam proses lelang. Tapi karena terjadi longsor maka harus digeser dari lokasi semula,'' tutur Bupati Muarojambi H Burhannudin Mahir, usai paripurna di gedung DPRD Muarojambi, Senin lalu.
Bupati menjelaskan, longsor yang terjadi di 3 desa itu dikarenakan abrasi yang terjadi ketika banjir kemarin. ''Itu karena abrasi saya sudah minta Dinas PU untuk mengatasihnya. Mengenai pengeseran jalan poros sepanjang 30 meter dari bibir sungai juga sudah dilaporkan ke kepala Balai,'' sebut Bupati.
Jika tidak dilakukan pergeseran dikuatrikan longsor susulan akan terjadi dilokasi yang sama. ''Saat ini kondisi jalan di wilayah itu sudah retak-retak, sehingga sangat rawan terjadi longsor,'' tukas Bupati.
Transportasi 3 desa terputus sebab, jalan utama dari desa menuju keluar mengalami longsor akibat abrasi sepanjang 70 meter. Akibatnya, tak ada kendaraan yang dapat melintas di kawasan tersebut.
Jalan yang terputus tersebut merupakan jalan yang menghubungkan Desa Teluk Jambu menuju Desa Mudo, Kecamatan Taman Rajo. Putusnya jalan, menurut warga telah terjadi sejak sabtu lalu, sekitar pukul 04.00 atau subuh.
Menurut Havis, warga Desa Mudo, longsor terjadi pada pagi hari teersebut sepanjang 50 meter. Namun, akibat guyuran hjan, longsor sedalam 2 meter lebih itu, bertambah sekitar 20 meter lagi. "Untuk sementara ini, warga yang ingin keluar terpaksa menggunakan jalur air dengan perahu motor. Sebab jalan memang betul-betul tidak bisa dilalui kendaraan,'' tutur Havis.
Havis menambahkan, diperkirakan jika hujan terus turun, longsor bakal bertambah. Karenanya, warga saat ini khawatir longsor akan bertambah panjang. ''Sebab, jika hal itu terjadi, maka proses perbaikannya akan semakin lama. Tentunya hal itu akan semakin mempersulit masyarakat yang ada di 3 desa tersebut,'' kata Havis. (sumber: jambi ekspres)
Bupati menjelaskan, longsor yang terjadi di 3 desa itu dikarenakan abrasi yang terjadi ketika banjir kemarin. ''Itu karena abrasi saya sudah minta Dinas PU untuk mengatasihnya. Mengenai pengeseran jalan poros sepanjang 30 meter dari bibir sungai juga sudah dilaporkan ke kepala Balai,'' sebut Bupati.
Jika tidak dilakukan pergeseran dikuatrikan longsor susulan akan terjadi dilokasi yang sama. ''Saat ini kondisi jalan di wilayah itu sudah retak-retak, sehingga sangat rawan terjadi longsor,'' tukas Bupati.
Transportasi 3 desa terputus sebab, jalan utama dari desa menuju keluar mengalami longsor akibat abrasi sepanjang 70 meter. Akibatnya, tak ada kendaraan yang dapat melintas di kawasan tersebut.
Jalan yang terputus tersebut merupakan jalan yang menghubungkan Desa Teluk Jambu menuju Desa Mudo, Kecamatan Taman Rajo. Putusnya jalan, menurut warga telah terjadi sejak sabtu lalu, sekitar pukul 04.00 atau subuh.
Menurut Havis, warga Desa Mudo, longsor terjadi pada pagi hari teersebut sepanjang 50 meter. Namun, akibat guyuran hjan, longsor sedalam 2 meter lebih itu, bertambah sekitar 20 meter lagi. "Untuk sementara ini, warga yang ingin keluar terpaksa menggunakan jalur air dengan perahu motor. Sebab jalan memang betul-betul tidak bisa dilalui kendaraan,'' tutur Havis.
Havis menambahkan, diperkirakan jika hujan terus turun, longsor bakal bertambah. Karenanya, warga saat ini khawatir longsor akan bertambah panjang. ''Sebab, jika hal itu terjadi, maka proses perbaikannya akan semakin lama. Tentunya hal itu akan semakin mempersulit masyarakat yang ada di 3 desa tersebut,'' kata Havis. (sumber: jambi ekspres)