iklan
SENGETI, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Muarojambi untuk sumbangan pihak ketiga atas Batubara hingga saat ini masih 0 persen. Padahal, tahun 2013 ini segera berakhir. Sementara target yang ditetapkan oleh DPRD Muarojambi tahun ini sebesar 600 juta rupiah.

Kepala Dinas ESDM Kabupaten Muarojambi, Firmansyah SKM MKM ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa tidak adanya PAD dari sektor itu karena saat ini tidak ada produksi Batubara akibat terhentinya permintaan Batubara dari pembeli.

“Saat inikan permintaan batubara sangat lemah, India saat ini tidak lagi mau membeli batubara dari kita karena keadaan krisis. Sehingga tidak ada produksi Batubara di Kabupaten Muarojambi ini,” terang Firman

Lebih lanjut, Firman mengatakan bahwa saat ini juga telah banyak Perusahaan Batubara di Muarojambi yang gulung tikar akibat hal ini. Sementara lainnya juga kemungkinan akan menyusul. “Saat ini biaya eksplorasi lebih mahal daripada biaya jual batubara, sehingga kerugian banyak dialami oleh perusahaan batu bara di Muarojambi,” imbuhnya

Hal ini ditambah lagi dengan tidak terlalu baiknya kualitas Batubara yang ada di Kabupaten Muarojamabi sehingga sulit untuk dilempar kepasaran. “Kualitasnya masih belum sebaik kabupaten lain di Provinsi Jambi,” terangnya.

Sebenarnya, lanjut Firman, dirinya pada pembahasan target PAD sektor ini sudah meminta agar sumbangan pihak ketiga Batubara agar jangan dipasang target. Sebab akan menjadi penilaian yang buruk jika PAD sektor ini tidak berjalan sesuai harapan.

Namun begitu, secara keseluruhan kegagalan PAD batubara ini tidak membuat PAD kabupaten Muarojambi turun. Malah ada kenaikan yang cukup signifikan dari tahu lalu karena dari sektor lain mengalami peningkatan yang cukup pesat.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images