iklan
Seiring berakhirnya tahun anggaran 2013, sejumlah proyek pemerintah kabupaten/kota se provinsi Jambi terancam gagal alias tidak selesai. Misalnya di kabupaten Batanghari, ada dua proyek pembangunan kantor yang terancam. Diantaranya, kantor Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan.

Kabid Cipta Karya Dinas PU Batanghari, Somad, dikonfirmasi mengatakan, baru dua proyek ini sudah di hentikan lantaran kontraktor sendiri tidak dapat menyelesaikan dengan target. “Pengehentian dari pembangunan tersebut di lakukan sejak tanggal 6 Desember kemarin,” ujarnya.

Kebijakan tersebut di ambil mengingat pengerjaan bangunan sampai saat ini baru tercapai 40 persen. Dimana  sesuai kontrak kerjasama dalam desember ini pengerjaan  seharusnya sudah mencapai 92 persen.

Sementara proyek lainnya, sambung Somad, saat ini masih dalam tahap pengerjaan. “Kita akan rekap secara keseluruhan dulu, setelah itu baru akan diketahui proyek mana yang tidak akan terlaksana,” pungkasnya.

Dari Bungo sendiri dilaporkan,  dari 40 paket proyek besar yang ada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bungo, 3 paket dinyatakan tidak selesai. Enam paket diantaranya masih dalam pengerjaan. Apabila pada masa perpanjangan yang diberikan selama 50 hari nantinya belum juga selesai, kontraktor yang mengerjakan terancam di blacklist.

Tiga paket yang tidak selesai itu adalah, proyek multiyears  pembangunan pasar modern, peningkatan jalan Tanjung Agung, dan peningkatan Jalan Lubuk Landai. “Kalau yang multiyears tidak apa-apa. Karena bisa dikerjakan tahun berikutnya,” kata Kepala Dinas PU, Azwir Basir.

Yang menjadi permasalahan lanjutnya, dari tiga paket itu adalah, dua paket proyek peningkatan jalan sepanjang 5,5 KM itu. “Ini menggunakan dana APBDP, makanya tidak selesai. Masa kerjanya hanya 60 hari,” tukas Azwir lagi.

Pada masa perpanjangan kontrak, kontraktor harus  membayar denda sesuai dengan aturan yang berlaku. Dua paket peningkatan jalan itu menghabiskan dana Miliaran rupiah. Karena, peningkatan Jalan tanjung Agung itu sepanjang 2,5 Kilo Meter. Sedangkan peningkatan Jalan Lubuk Landai sepanjang 3 Kilo Meter. “Kalau enam paket yang masih dikerjakan itu hanya paket kecil-kecil,” aku Azwir lagi.
--batas--
Diantaranya, proyek pembangunan IPA 2 unit, proyek pembangunan drainase 1 unit, dan tiga paket proyek jalan di Bina Marga. “Sedang berjalan sekarang,” tegasnya. Sedangkan pada Dinas Pendidikan, dikatakan Hasrizal, dirinya yakin tidak ada proyek yang tidak selesai.

Sedangkan proyek DAK yang hampir menghabiskan dana kurang lebih Rp 33 Miliar itu, diakui oleh Kepala Dinas Pendidikan, sedang berjalan. “Kalau DAK yang 2011 menuju 2012 sudah selesai 100 persen,” imbuhnya.

Dari Tanjungjabung Barat dilaporkan, hingga saat ini pengerjaan proyek di Tanjung jabung barat masih dalam pengerjaan. Hal ini dikatakan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Katamso saat ditemui diruangannya.

"Beberapa proyek yang saat ini berjalan memang saya temukan banyak kejanggalan, namun itu saya pinta diperbaiki lagi," ujarnya.

Untuk proyek yang bermasalah, pinta Katamso agar ditinjau ulang dan tidak di cairkan keuangannya sebelum proyek tersebut diperbaiki.

"Sekarang ini pengerjaan masih berjalan, diharap semua dikerjakan sesuai spesipikasinya, kalau bermasalah ditajan dulu agar diperbaiki," tegasnya.

Wabup Tanjab Timur, Ambo Tang sendiri mengungkapkan setidaknya ada tiga kegiatan dari dinas berbeda yang pengerjaannya terancam tidak selesai dikerjakan. Apalagi tidak lama lagi adalah batas akhir pengerjaan kegiatan proyek fisik.
--batas--
"Tentu ada berapa kegiatan yang tidak selesai," katanya saat dikonfirmasi dikantor Bappeda Tanjabtim kemarin (11/12).

Dia menyebutkan, kegiatan yang tidak terselesaikan antara lain peningkatan jalan di Desa Sungai Tawar Kecamatan Mendahara Ilir. "Peningkatan jalan ini hanya berkisar antara 10 sampai 30 persen," terangnya.

Selanjutnya, kata Ambo, adalah pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) di Kecamatan Sadu. Dan terakhir pembangunan tiga dermaga yang sama sekali tidak dikerjakan.
"Masing-masing pembangunan tiga dermaga ini berada di Desa Pemusiran, Desa Sungai Rambut dan Desa Merbau," jelasnya.

Sementara Kepala kantor Inspektorat Kabupaten Tebo Harmain belum bisa memastikan ada atau tidaknya pekerjaan proyek di tahun 2013 ini gagal. Sebab Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga saat ini belum turun dan memeriksa proyek-proyek  yang ada di Kabupaten Tebo karna masa kontrak dinilai belum berakhir

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait