iklan DIRAWAT : Muhammad Anugerah, bayi Pasangan Ardiah (30) dan Hendri (29), 
yang menderita penyakit hydrocepalus, mulai dirawat di Rumah Sakit Umum 
Daerah (RSUD) Raden Mattaher (RM).
DIRAWAT : Muhammad Anugerah, bayi Pasangan Ardiah (30) dan Hendri (29), yang menderita penyakit hydrocepalus, mulai dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher (RM).
Muhammad Anugerah, bayi Pasangan Ardiah (30) dan Hendri (29), warga RT 21 Danau Sipin, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura yang menderita penyakit hydrocepalus, saat ini mulai dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher (RM).

Andi Pada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, kemarin (12/12) mengantarkan bayi yang lahir 2 Desember lalu ini ke RSUD RM untuk mendapatkan penanganan.

"Sementara ini akan segera ditangani. Dokter yang menanganinya juga sedang berkonsultasi dengan dokter ahli bedah saraf. Artinya kalau dia dirawat maka harus ada pemeriksaan pendukung seperti dari laboratorium, kemudian akan diperbaiki dulu keadaan umumnya, baru nanti akan diberikan tindakan," katanya.

"Tadi dokternya sudah menelpon bahwa dokter ahli bedah sarafnya sudah siap. Bayi ini diperbaiki dulu keadaan umumnya. Dia akan diinapkan dulu di RS di ruang perinatologi nanti baru diberi tindakan. Namun sebelum itu tetap akan ada pemeriksaan-pemeriksaan seperti laboratorium," tambahnya.

Soal kapan operasi akan dilakukan, dia tak bisa memastikannya. Yang jelas, jika kondisi memungkinkan untuk dilakukan operasi, maka tindakan itu akan segera dilakukan. "Nanti tergantung kita lihat hasil pemeriksaan darah dan sebagainya dan keadaan umumnya," sebutnya.

Soal biaya, katanya, pemerintah Provinsi Jambi akan menanggungnya. "Kalau biaya saya kira akan diinikan (ditanggung, red) oleh pemerintah Provinsi. Gubernur juga sudah menyampaikan biaya Rp 30 juta itu akan di (tanggung, red). Ya tidak perlu khawatir, pokoknya ini akan ditangani dengan baik sampai selesai pengobatannya," tandasnya.

Untuk diketahui, Muhammad Anugerah lahir pada 2 Desember lalu dengan jalan operasi cesar. Ardiah (30) ibu dari bayi ini mengatakan, sebelum lahir, melalui USD dirinya telah mengetahui adanya penyakit yang diderita putranya tersebut.

Sebelumnya, kata Ardiah, Anugerah sempat dirawat beberapa hari di RS Annisa. Namun kemudian, dia dibawa ke RSUD Raden Mattaher. Sayangnya, karena tak sanggup menanggung biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp 30 juta, oleh pihak keluarga, Anugerah dibawa pulang.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images