iklan
KERINCI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci telah mengeluarkan banyak biaya untuk mensekolahkan dokter dalam mendapatkan gelar spesialis. Namun setelah disekolahkan, para dokter yang awalnya tugas Kerinci malah pindah ke daerah lain.

Hal ini tentu saja membuat Pemerintah Kabupaten Kerinci merugi ratusan juta rupiah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Raflizar kepada wartawan.

Raflizar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kerinci sudah menyekolahkan dokter untuk mendapatkan gelar spesialis, tapi setelah selesai kuliah mereka pindah keluar daerah seperti dokter Hendra pindah ke Sarolangun dan dokter Donal pindah ke Tebo.

“Kita sudah menyekolahkan beberapa dokter untuk mendapatkan gelar spesialis hanya saja setelah selesai mereka pindah. Ini yang kita sayangkan, karena mereka sekolah menggunakan dana APBD,” jelasnya.

Raflizar mengatakan, meski sudah ada perjanjian diatas segel bahwa yang bersangkutan tidak akan pindah setelah selesai kuliah. Namun kenyataannya tetap pindah.  “Kalau ini kita laporkan ke pusat mereka bisa kena denda berkali lipat karena mereka disekolahkan setelah itu pindah,” ungkapnya.

Dikatakannya, alasan mereka pindah lebih dikarenakan alasan materi. “Alasan mereka pindah, karena alasan materi,” ucapnya.

Raflizar berharap kedepan dokter yang disekolahkan oleh Pemkab Kerinci dengan dana daerah jangan lagi pindah ke tempat lain. Hal ini dikarenakan untuk menyekolahkan dokter menghabiskan dana hingga Rp 500 Juta.

“Kita harapkan para dokter yang telah disekolahkan agar tidak pindah, karena Pemerintah sudah susah payah menggangarkan dana untuk biaya sekolah mereka,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images