Dia menyebutkan, di Kota Jambi saja, sudah ada ribuan KK yang terancam bencana banjir akibat luapan air sungai Batanghari. “Di Kota Jambi, ada beberapa daerah yang terancam luapan air sungai seperti Penyengat Rendah itu ada 200 KK, Sungai Putri 200 KK, Legok 400 KK, Pasar Jambi 100 KK, Sijenjang 230 KK,” ujarnya.
Oleh karenanya, kata dia, warga di sepanjang aliran air sungai Batanghari itu perlu melakukan antisipasi akibat luapan air sungai tersebut. “Warga harus melakukan antisipasi,” sebutnya.
Diuraikannya, 360 desa di seluruh Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi yang perlu bersiaga akibat luapan bencana banjir ini beragam jumlahnya. Soal kapan rencana pihak BPBD untuk turun ke lapangan meninjau langsung daerah rawan banjir tersebut, dia mengaku belum bisa memastikannya.
“Rencana turun belum ada. Yang jelas, kalau di Kerinci itu ada 32 desa yang perlu bersiaga.
Sementara di Sungai penuh ada 10 desa, Merangin 27 desa, Bungo 14 desa, tebo 62 desa, sarolangun 26, batanghari 68, Muaro Jambi 74, Kota ada 31 kelurahan, Tanjab timur 4 desa, Tanjab Barat 3 desa,” urainya.
“Sekarang masih dalam keadaan normal jadi belum turun ke lapangan. Kalau perahu speed boat sampai Jambi kita akan telusuri daerah pinggiran sungai,” sambungnya.
Dikatakannya, untuk Kota Jambi daerah yang paling rawan terendam bencana banjir adalah di kawasan Legok dan Seberang Kota Jambi. “Legok itu sudah naik seperti di seberang juga. Namun belum tenggelam masih dalam kondisi normal,” tandasnya.
Desa Rawan Terendam Bencana Banjir
-- Kerinci : 32 desa-- Sungaipenuh : 10 desa
-- Merangin : 27 desa
-- Bungo : 14 desa
-- Tebo : 62 desa
-- Sarolangun : 26 desa
-- Batanghari : 68 desa
-- Muaro Jambi : 74 desa
-- Kota Jambi : 31 Kelurahan/desa
-- Tanjab Timur : 4 desa
-- Tanjab Barat : 3 desa
SUMBER: BPBD Provinsi Jambi
sumber: jambi ekspres