Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk Provinsi Jambi tahun 2014 mendatang mencapai angka Rp 16, 69 triliun (T).
DIPA tersebut telah diserahkan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di istana kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12) lalu. "Dana transfer dari tahun lalu hanya Rp 10 T tahun ini meningkat menjadi sekitar Rp 11, 22 T. Ini hal yang positif untuk kemajuan Jambi," ujar Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, usai penyerahan DIPA Kabupaten/Kota, Kamis (19/12).
Dia mengatakan, DIPA tersebut merupakan anggaran dari pusat di luar APBD Provinsi Jambi. Sehingga, akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian masyarakat. "Kita pertumbuhan ekonomi bisa 8 persen dan termasuk tertinggi di sumatera itu sudah luar biasa. Penyerapan anggaran adalah faktor penting dalam peningkatan ekonomi. Kalau anggaran mandeg artinya pertumbuhan ekonomi tak bergerak, jadi kita selalu meminta kepada seluruh SKPD segera kejar realisasi anggaran," ungkapnya.
HBA menekankan, agar jangan ada Silpa dalam penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan. "Salah kalau Silpa besar itu untung. Ini bukan untuk belanja pribadi ya, ini urusan negara. Beda dengan urusan swasta dan pribadi. Kalau pribadi lebih banyak uang tak terbelanjakan lebih untung, kalau negara kurang terbelanja uang itu menyebabkan ekonomi tak meningkat dan kesejahteraan masyarakat tak terkejar. Jadi lebih banyak yang dibelanjakan, namun dari sisi perencanaan harus tetap," ungkapnya.
Dia menyebutkan, alokasi anggaran terbesar adalah untuk infrastruktur. "Alokasi per daerah, sektor infrastruktur yang paling besar. Kabupaten kota saya tak hafal lebih rinci," sebutnya.
--batas--
Sementara itu, Sahat Pangabean, Kepala Kanwil Perbendaharaan dan Keuangan Daerah Provinsi Jambi mengaku juga tak hafal berapa jumlah alokasi per Kabupaten/Kota. "Saya hafal hanya provinsi karena dia satu. DIPA-nya berapa saya tidak hafal per daerah karena 563 DIPA saya tak bisa hafal," ungkapnya.
"Yang jelas, daerah semuanya kabupaten/kota harus dapat. SKPD yang dilimpahkan dari pemerintah pusat dalam upaya dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan juga ada yang diselengarakan SKPD. Kalau jumlahnya saya juga tak hafal karena itu termasuk instansi vertikal," katanya.
Ditanya berapa serapan anggaran tahun 2013 ini, dia mengatakan, hingga saat ini mecapai 82 persen. "Penyerapan anggaran mencapai secara total saya dapat informasi sampai 82 persen, saya kira cukup baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
"Saya prediksikan sampai akhir Desember nanti harapan saya itu bisa 93 sampai 94 persen. Jadi diminta kepada pengelola DIPA baik di SKPD maupun instansi vertikal 2014 bisa lebih baik lagi. Sehingga penyerapan baik. Silpa itu tidak baik karena itu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Dia menambahkan, Silpa yang besar bukan suatu prestasi. "Kalau kegiatan itu tak dilaksanakan lalu Silpa besar itu tak baik, itu menunjukkan kinerjanya tak baik. Kecuali silpa besar namun dia melakukan semua kegiatan berdasarkan program yang sudah direncanakan itu baik. Efektifitas dan efisiensi itu bagus," sebutnya.
"Dia harus lakukan semua kegiatan, lalu ada Silpa yang terjadi disana, itu baik. Berarti ada efisiensi yang terjadi disana," pungkas Sahat.
sumber: jambi ekspres