iklan <div>
JUMPA PERS: Tim BKSDA dan Direktoral KKH Prov Jambi saat jumpa pers dengan para awak media massa di salah satu hotel. (Foto: Aldi Saputra)
</div>
JUMPA PERS: Tim BKSDA dan Direktoral KKH Prov Jambi saat jumpa pers dengan para awak media massa di salah satu hotel. (Foto: Aldi Saputra)
Harimau Sumatra yang berkeliaran di sekitar pemukiman warga sejak akhir Januari lalu diduga tidak normal atau sedang sakit. Namun, sejumlah warga yakin harimau itu sebenarnya adalah harimau yang sudah terbiasa dengan berdekatan manusia.

‘’Kalau harimau normal tidak perlu jalan jauh-jauh. Jika berkonflik, biasanya dia langsung terkam dan bunuh. Sekarang kan tidak. Dia hanya melukai,’’ ungkap Kasubdit Pengawetan dan Pemanfaatan pada Direktoral KKH Prov Jambi, Agus Budi, saat jumpa pers di Hotel Ratu, Jambi (14/3) pukul 14.00 WIB.

Menurut Agus, harimau normal biasanya takut berjumpa dengan Manusia. Tapi, sekarang malah tidak. Dia lebih senang ke daerah keramaian. Sifat liarnya akan muncul, sehingga menyerang manusia.

‘’Ada prosedur untuk penembakan. Sore hari tak boleh, karena obatnya bekerja 10-30 menit setelah ditembak. Jadi, kalau ditembak dan dia lari, sangat susah untuk kita kejar. Makanya, penembakan siang hari saja,’’ jelas Agus kepada jambiupdate.com.

Sementara itu, berbeda dengan pendapat Agus, sejumlah warga yakin harimau yang berkeliaran itu sebenarnya adalah harimau yang selama ini memang sudah terbiasa berdekatan dengan manusia. Saat lepas dan masuk ke alam bebas, dia menjadi kebingungan untuk beradaptasi.

‘’Kalau harimau liar atau harimau hutan, sangat kecil kemungkinan dia mau berlama-lama berdekatan dengan pemukiman warga. Apalagi, dia sudah diburu ke mana-mana oleh petugas,’’ ujar sejumlah warga yang ditemui.(*)

Reporter : Aldi Saputra
Redaktur : Joni Yanto

Berita Terkait



add images