iklan KIAN LANGKA: Gas elpiji 3 kg di Tanjab Barat kian langka. Diduga, gas ini dijual ke luar daerah.
KIAN LANGKA: Gas elpiji 3 kg di Tanjab Barat kian langka. Diduga, gas ini dijual ke luar daerah.
KUALATUNGKAL, Kuat dugaan para agen yang selama ini memasarkan gas elpiji bersubsidi memasarkan gas tersebut ke luar Kuala Tungkal, seperti kawasan Riau dan Tanjabtim. Pasalnya, stok gas elpiji 3 kilogram di Kuala Tungkal tak menentu.

Saat ini dibuktikan dengan beredarnya foto yang memperlihatkan banyak gas elipiji 3 kilogram dimasukan ke dalam pompong di pelabuhan dengan jumlah banyak. Petugas pelabuhan sendiri mengakui hal tersebut.

Asisten II Setda Tanjab Barat Syafriwan mengaku akan segera melakukan investigasi ke pelabuhan-pelabuhan dan dermaga untuk mencari tahu kebenaran kabar tersebut. “Itu kalau sudah dibawa keluar sama dengan menyalahi tata niaga elpiji,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, kalau sudah lebih dari sepuluh tabung yang dibawa keluar menggunakan pompong, itu sudah menjadi pertanyaan. Selama ini pihaknya sudah meperingatkan para agen untuk tidak memasarkannya ke luar Kuala Tungkal. “Kalau sampai ketahuan, mereka para egen bisa diseret ke ranah hukum. Mereka bisa berurusan dengan aparat hukum,” sebutnya.
--batas--
Syafriwan berharap pada aparat kepolisian untuk ikut serta berperan menangani masalah ini. “Peran serta aparat kami harapkan bila menemukan atau dapat laporan penjualan partai besar itu diamankan, itu sama saja melanggar hukum,” paparnya.

Menurutnya, saat ini peran Pemkab memang tidak terlalu jauh untuk bisa menangani masalah tersebut. pasalnya, Pemkab hanya memiliki kewenangan untuk mencabut izin SIUP. Sementara untuk izin niaga yang memiliki kewenagan untuk mencabut bagi agen nakal hanya Pertamina. “Tapi yang jelas, kita akan tindak lanjuti semua temuan atau laporan dari masyarakat,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images