Jambi dari tahun ke tahun dapat dikatakan merupakan provinsi yang menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Meskipun tercatat di tahun ini pertumbuhan ekonomi Jambi mengalami perlambatan. Namun pertumbuhan ekonomi Jambi tetap menjadi primadona dengan menjadi rangking 1 sesumatera dan masuk dalam 5 besar se –Indonesia.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Poltak Sitanggang mengatakan, meskipun melambat namun perekonomian Jambi masih tertinggi sesumatera dan termasuk kelima tertinggi diseluruh provinsi di Indonesia. Sesuai data terakhir dirilis oleh BI, perekonomian Jambi pada Triwulan III 2013, sebesar 7,59 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,32 persen.
Dari sisi permintaan, perlambatan perekonomian disebabkan oleh perubahan stok yang mengalami perlambatan sebesar -5,69 persen (qtq). Pertumbuhan terbesar pada sisi permintaan tercatat pada pertumbuhan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 2,93 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 2,27 persen.
Dari sisi penawaran turunnya sektor industri pengolahan menjadi sumber utama perlambatan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini memang masih disokong oleh sektor perkebunan perdagangan , hotel dan restoran,"ujarnya.
Dari sisi investasi di perbankan, pertumbuhan bank di Provinsi Jambi memang cukup menggairahkan. Tercatat 7 bank baru yang buka di tahun ini. Dengan total jumlah kantor bank diprovinsi Jambi sebanyak 347 kantor, 33 bank umum, dan 16 BPR.
Dari sisi uang masuk (inflow) dan uang keluar (outflow), untuk inflow mencapai Rp 1.453,20 miliar. Sedangkan outflow mencapai Rp 2.605,13 miliar di semester 3.
--batas--
Sementara melirik data inflasi diprovinsi Jambi, di tahun ini tercatat inflasi tertinggi terjadi di triwulan ketiga, yakni sebesar 7,59 persen (yoy). Berdasarkan datanya, inflasi lebih disebabkan oleh 2 faktor yaknidari administeredprices dan volatile food. Sehingga dibutuhkan pemetaan untuk menghadirkan sentra produksi bahan-bahan pokok yang selama ini menjadi penyumbang inflasi di jambi seperti bawang merah, cabai dan daging.
“Selama ini kita masih mengandalkan wilayah lain untuk bahan-bahan pokok tersebut sehingga jika terjadi kendala dari wilayah pemasok, harga akan cepat sekali melambung,” tuturnya.
Melihat potensi perekonomian Jambi di tahun depan, sektor yang masih akan tumbuh subur menurut Poltak masih terdapat disektor perkebunan, perdagangan, property dan perbankan. Melihat potensi wilayah jambi yang masih sangat bisa untuk berkembang. Terlebih Jambi merupakan salah satu wilayah penghasil komoditi seperti karet dan sawit. Untuk itu dibutuhkan industri turunan agar lebih memberikan peningkatan nilai.
Sementara itu, pengamat Ekonomi Jambi, Pantun Bukit menilai, pertumbuhan Ekonomi Jambi sebesar 7,59 persen belum berkualitas. Pasalnya pertumbuhan Ekonomi Jambi juga dibarengi dengan konsumsi yang cukup besar. Hal ini memicu pertumbuhan inflasi yang cukup besar juga, dimana inflasi Jambi saat ini yaitu 8,9 persen dan sudah hampir mendekati 10 persen. “Data ini sampai dengan November tahun 2013 lalu, kalau sampai Desember inflasi naik 1,1 persen saja, maka inflasi Jambi terburuk sepanjang sejarah ekonomi Jambi,” katanya.
Ia menilai pada tahun 2014 mendatang, pertumbuhan Ekonomi Jambi diprediksi masih akan sama dengan tahun 2013. Sektor perkebunan masih akan menyumbang porsi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Jambi. Namun demikian inflasi masih tetap harus diperhatikan, apalagi tahun 2014 mendatang merupakan tahun politik, tentunya investor akan berpikir dua kali untuk menanam saham.
“Dimungkinkan belanja APBD dan belanja peserta pemilu yang akan memberikan efek domino dalam menunjang perekonomian efektif Jambi. Asalkan Belanja APBD tidak digunakan untuk golongan tertentu dimasa yang sulit mendatang,” imbuhnya.
sumber: jambi ekspres