iklan <div>
TERENDAM: Akses jalan di kawasan tambak ikan Desa Koto Karang ini masih terendam banjir
</div>
<div>
setinggi lutut orang dewasa. (Foto: Joni Yanto)
</div>
TERENDAM: Akses jalan di kawasan tambak ikan Desa Koto Karang ini masih terendam banjir
setinggi lutut orang dewasa. (Foto: Joni Yanto)
Meskipun debit air Sungai Batanghari sudah surut dan banjir sudah tak ada lagi, namun sejumlah dataran rendah di Kec Kumpeh Ulu dan Kec Kumpeh Ilir, Kab Muarojambi, Prov Jambi, hingga saat ini masih terendam. Tak hanya menengelamkan tambak atau kolam ikan, akses jalan pun masih terendam setinggi lutut.

Kondisi ini diantaranya bisa ditemui di Desa Koto Karang, Kec Kumpeh Ulu. Sejumlah kolam ikan
milik warga di desa ini dilaporkan masih terendam banjir. Akibatnya, pemilik kolam merugi hingga puluhan juta, lantaran banyak ikan yang keluar dari kolam dan masuk ke kanal primer. Jenis ikannya antara lain patin, bawal alias gurami, dan nila.

Salah seorang pemilik kolam, Wak Hasan (51), mengatakan pemilik kolam mulai banyak merugi sejak musim penghujan yang mengakibatkan banjir besar beberapa waktu lalu. Saat itu, ketinggian air bahkan mencapai 2 meter di atas tebing kolam. Untuk mengantisipasi agar ikan tidak keluar kolam, tiap-tiap kolam terpaksa dipagar dengan jaring.

‘’Sekarang, sebagian kolam yang di bagian ujung masih terendam. Jalannya juga masih terendam setinggi lutut. Bagian ujung memang posisinya lebih rendah, sehingga banjirnya lambat surut. Tiap 1.000 ekor ikan patin, sejak penebaran benih hingga panen perlu pakan pelet sebanyak 1 ton seharga Rp 5 juta. Kalau ikannya lepas, kan rugi banyak,’’ kata Wak Hasan, sambil menambahkan rata-rata 1 kolam berisi 6.000 ikan dengan jumlah pakan 6 ton seharga Rp 30 juta.

Sementara itu, lantaran akses jalan masih terendam setinggi lutut, aktivitas pemilik kolam pun
menjadi terhambat. Untuk mengangkut pakan ikan dari luar menuju kolam terpaksa dilakukan
dengan menggunakan perahu. Jika hujan tak turun, diperkirakan dalam tempo seminggu jalan ini tak lagi terendam.

‘’Kalau waktu banjir besar dulu, bagian ujung ini terendam hingga 2 meter. Kolam yang tak dipagar jaring, semuanya habis. Ikan masuk kanal primer semua. Sekarang, banjir di jalan tinggal setinggi lutut,’’ ujar pemilik kolam lainnya, Abdul Somad (27).(*)

Reporter : Joni Yanto



Berita Terkait



add images