MUARABULIAN, Semua desa di Batanghari sudah teraliri listrik, agaknya hingga tahun 2014 belum terealiasi. Bahkan, Salah satu visi dan misi Batanghari menuju Batanghari Berlian 2016 yang terbebas dari buta aksara al-qur’an, agaknya terseot. Bagaimana tidak, saat ini masih ada tempat pengajian yang hampir sudah beberapa tahun belum mendapat penerangan listrik.
Imam Mahmud (34) warga RT 10 Kelurahan Pasarbaru, Kecamatan Muarabulian ketika dikonfirmasi mengatakan selama ini untuk mengajar anak muridnya yang berjumlah 30 orang untuk membaca al-qur’an, terpaksa mengeluarkan dana yang cukup lumanyan banyak bagi standar ekonominya, demi membeli minyak untuk lampu dinding. Kerena di rumahnya hingga saat ini belum teraliri listrik.
‘’Selama ini untuk mengajar anak mengaji hanya memakai lampu dinding sebagai penerangan, untuk empat hari kami harus menyiapkan uang untuk membeli lima liter minyak, karena belum teraliri listrik,” ujar Imam Mahmud.
Menurutnya, pemerintah yang selama ini untuk memberantas buta aksara al-qur’an dinilainya belum optimal, karena dikatakannya ditempatnya saja masih ada tempat pengajian yang tidak ada bantuan penerangan listrik. ‘’Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana mau memberantas buta aksara al-qur’an, ditempat pengajian tidak ada penerangan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sudah puluhan tahun Imam tinggal di Kelurahan Pasar Baru yang berjumlah 88 jiwa. Sejak lahan perkebunan baru dibuka hingga saat ini belum tersentuh aliran listrik, hanya tiang listrik saja yang sudah didirikan beberapa tahun yang lalu. ‘’Untuk menutupi aktivitas sehari-harinya yang berhubungan dengan listrik, saya terpaksa menyambung listrik ke tempat warga dengan jarak sekitar 50 meter dari rumah. Itupun hanya bisa digunakan di pagi harinya saja,’’ ujarnya.
Iimam berharap agar pemerintah untuk segera memasukan aliran listrik di kelurahan pasarbaru, agar ia mudah mengajar anak muridnya membaca al-quran. lagian ini sesuai dengan visi dan misi kabupaten Batanghari menuju Batanghari berlian 2016.
Sementara Bupati Batanghari, HA Fattah, mengatakan penerangan listrik PLN bagi sebagian desa yang belum di aliri listrik merupakan program dan prioritas selama ia menjabat sebagai bupati. “Tahun 2014 semua desa sudah dialiri listrik. Listrik ini adalah prioritas saya sebagai bupati Batanghari. Sebelum jabatan saya habis, saya ingin berbuat yang terbaik bagi masyarakat Batanghari,” ujarnya.
Bupati berharap kepada desa yang belum dialiri listrik agar bersabar dan jangan berkecil hati. Yang jelas hingga akhir jabatan saya ini semua desa sudah dialiri listrik, sehingga tidak ada lagi desa yang tidak ada penerangan listrik PLN. "Insya allah sebelum habis masa jabatan saya semua Desa akan dialiri listrik," pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)
Imam Mahmud (34) warga RT 10 Kelurahan Pasarbaru, Kecamatan Muarabulian ketika dikonfirmasi mengatakan selama ini untuk mengajar anak muridnya yang berjumlah 30 orang untuk membaca al-qur’an, terpaksa mengeluarkan dana yang cukup lumanyan banyak bagi standar ekonominya, demi membeli minyak untuk lampu dinding. Kerena di rumahnya hingga saat ini belum teraliri listrik.
‘’Selama ini untuk mengajar anak mengaji hanya memakai lampu dinding sebagai penerangan, untuk empat hari kami harus menyiapkan uang untuk membeli lima liter minyak, karena belum teraliri listrik,” ujar Imam Mahmud.
Menurutnya, pemerintah yang selama ini untuk memberantas buta aksara al-qur’an dinilainya belum optimal, karena dikatakannya ditempatnya saja masih ada tempat pengajian yang tidak ada bantuan penerangan listrik. ‘’Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana mau memberantas buta aksara al-qur’an, ditempat pengajian tidak ada penerangan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, sudah puluhan tahun Imam tinggal di Kelurahan Pasar Baru yang berjumlah 88 jiwa. Sejak lahan perkebunan baru dibuka hingga saat ini belum tersentuh aliran listrik, hanya tiang listrik saja yang sudah didirikan beberapa tahun yang lalu. ‘’Untuk menutupi aktivitas sehari-harinya yang berhubungan dengan listrik, saya terpaksa menyambung listrik ke tempat warga dengan jarak sekitar 50 meter dari rumah. Itupun hanya bisa digunakan di pagi harinya saja,’’ ujarnya.
Iimam berharap agar pemerintah untuk segera memasukan aliran listrik di kelurahan pasarbaru, agar ia mudah mengajar anak muridnya membaca al-quran. lagian ini sesuai dengan visi dan misi kabupaten Batanghari menuju Batanghari berlian 2016.
Sementara Bupati Batanghari, HA Fattah, mengatakan penerangan listrik PLN bagi sebagian desa yang belum di aliri listrik merupakan program dan prioritas selama ia menjabat sebagai bupati. “Tahun 2014 semua desa sudah dialiri listrik. Listrik ini adalah prioritas saya sebagai bupati Batanghari. Sebelum jabatan saya habis, saya ingin berbuat yang terbaik bagi masyarakat Batanghari,” ujarnya.
Bupati berharap kepada desa yang belum dialiri listrik agar bersabar dan jangan berkecil hati. Yang jelas hingga akhir jabatan saya ini semua desa sudah dialiri listrik, sehingga tidak ada lagi desa yang tidak ada penerangan listrik PLN. "Insya allah sebelum habis masa jabatan saya semua Desa akan dialiri listrik," pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)