iklan
Komisi I DPRD Kota Sungaipenuh memanggil Panitia Seleksi Tes CPNSD Kota Sungaipenuh jalur umum tahun 2013 Senin (30/12) kemarin terkait kecurangan dalam tes CPNSD Sungaipenuh. Sementara itu Polres Kerinci menjadwalkan pekan depan pemeriksaan Panitia Seleksi Tes CPNSD Sungaipenuh.

Dalam hearing (dengar pendapat) Komisi I dengan panitia seleksi tes CPNSD Sungaipenuh jalur umum 2013 terungkap bahwa ada peserta tes CPNSD yang tidak mengikuti ujian, karena kecelakaan, tapi lulus menjadi CPNS.

Hardizal, Wakil Ketua Komisi I yang memimpin jalannya hearing mengatakan, salah satu peserta tes CPNSD Sungaipenuh dengan nama Novi Astria Yenti, nomor tes 55723004365 dengan formasi jabatan Guru Bahasa Indonesia dengan kualifikasi ijazah S1 Bahasa Indonesia yang lulus dengan total nilai 456 diduga tidak mengikuti tes pada 3 November 2013 lalu.

Pasalnya, Novi diduga mengalami kecelakaan pada 3 November 2013 dan dirawat di RSU MHA Thalib hingga 4 Desember 2013. Komisi I kata Hardizal telah mendapatkan bukti berupa ringkasan perawatan pasien pulang (resume) dari RSU MHA Thalib. Didalam resume itu pasien atas nama Ny Novi Astria Yenti, umur 26 tahun, masuk ke RSU pada tanggal 3 November 2013 dan keluar 4 November 2013.

Novi dirawat dikelas perawatan KU Danau Kerini, ditangani oleh dr Ikhwan SpB. Adapun penyebab penyakit Novi adalah kecelakaan motor vs motor dengan kondisi luka robek pada alis mata sebelah kanan 2x2 cm, luka lecet pada bahu sebelah kanan 5X5 cm dan luka lecet pada mata kaki kanan 1/2X1/2 cm. "Indikasi peserta tes CPNSD mendapat kecelakaan saat hari H tes dan dirawat dirumah sakit, tapi lulus tes, bukti otentiknya sudah kami dapatkan," ujarnya.
--batas--
Dia menduga peserta tes itu digantikan oleh orang lain, yakni adiknya sendiri. "Apa pengawas tahu peserta nomor itu sesuai dengan foto," tanya Hardizal kepada panitia seleksi tes CPNSD.

Informasi yang diperoleh media ini di UGD RSU MHA Thalib Senin (30/12) memang terdaftar dilaporan buku masuk  Front office UGD RSUD MHA Thalib atas nama Novi dengan alamat Hiang kecamatan Setinjau laut pada pukul 07.30.

Novi dirawat selama dua hari masuk pada tanggal 3 November 2013 pagi, dan keluar pada 4 Nopember 2013 pagi. Novi dirawat diruang 2 Danau Kerinci.

Yanti kepala ruang inap Danau Kerinci, membenarkan bahwa nama Novi memang dirawat dirumah sakit ruang Danau Kerinci. " Ya, benar memang ada nama Novi alamat hiang," ujarnya.

Anggota Komisi I, Kusran meminta agar panitia menyerahkan daftar hadir peserta tes CPNSD per lokal ke Komisi I."Ini supaya transparan, kok tidak hadir tes, bisa lulus," ucapnya.

Sutrisno, Sekretaris Pantia tes CPNSD Sungaipenuh mengaku dirinya baru tahu ada peserta tes CPNSD yang tidak hadir tapi lulus bariu."Terus terang saya baru tahu detik ini," ujarnya.

Dia mendukung untuk membuktikan hal tersebut dibentuk tim untuk menyelidiki. "Silahkan kroscek datanya dipanitia, kami akan buka sesuai prosedur," katanya.

Sementara itu, Syafriadi, Wakil Ketua DPRD Kota Sungaipenuh yang mengikuti hearing meminta agar BKD memberikan bahan Jeje Biantara, S1 Ekonomi Manajemen, anak Kepala BKD Sungaipenuh, Pusry Amsi yang lulus di formasi penyusun program dan evaluasi diduga ijazahnya dibeli.

Dia menuturkan, sekitar 180 orang peserta tes CPNSD diusul oleh oknum BKD Sungaipenuh kepusat untuk diluluskan lulus menjadi CPNSD."Saya dengar tahap awal Rp 2,4 Miliar yang diantar ke pusat, habis itu Rp 10 Miliar antar uang kepusat untuk meluluskan 180 orang itu," sebutnya.
--batas--
Syafriadi menyebut tes CPNS 2013 di Sungaipenuhebih parah dari tahun 2012 lalu. "Tes tahun 2013 ini hanya formalitas. Sebenarnya begitu banyak permainan didalamnya," cetusnya.

Oleh karena itu dia menyarankan tahun 2014 tes CPNSD Sungaipenuh distop dan DPRD tidak akan menganggarkan lagi di APBD 2014. "DPRD tidak menganggarkan lagi dana penerimaan CPNS. Kita mantapkan saja pegawai yang ada, atau selesaikan honorer KII," tegasnya.

Edi Sunarnya, anggota Komisi I lainnya menyarankan agar dibentuk Pansus terkait masalah tes CPNSD ini. "Saran saya dibentuk pansus," tandasnya.

Kapolres Kerinci AKBP A Mun'im melalui Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Agus Saleh mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan pelapor kasus kecurangan tes CPNS pekan ini. Sedangkan panitia tes CPNS akan dipanggil pekan depan. "Panitia tes pekan depan kita panggil. Dokumen-dokumen tes CPNS akan kita minta saat pemanggilan panitia," tegasnya.

Sementara itu Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri mengatakan, dirinya baru tahu informasi adanya peserta tes CPNS Sungaipenuh yang lulus, tapi ijazahnya palsu. Dia menyerahkan kepenegak hukum untuk menyelidiki dugaan itu."Kalau memang ada kecurangan, silahkan lapor ke Polres," ucapnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images