iklan MENYEGEL: Pekerja yang melakukan penyegelan salah satu pintu di SDN 51, Desa Kampung Singkep.
MENYEGEL: Pekerja yang melakukan penyegelan salah satu pintu di SDN 51, Desa Kampung Singkep.
MUARASABAK, Peredebatan terjadi di SDN 51 Desa Kampung Singkep Kecamatan Sabak Barat. Perdebatan ini terjadi antara Kepsek dan Guru SD dengan pengrajin pintu dan jendela di SDN tersebut.

Pihak pengrajin yang mengerjakan pekerjaan pembuatan pintu dan jendela di sekolah itu menyebut, penyegelan itu karena kontraktor tidak membayarkan sisa kekurangan pengerjaan pintu dan jendela disalah satu bangunan di SDN 51. “Kami tidak setuju kalau pintu sekolah disegel, karena mengganggu aktifitas belajar anak,” ujar Kepsek SDN 51, Sinaga, Kamis (2/1).

Namun ketegangan berhasil diredam, setelah dijelaskan bahwa penyegelan hanya bersifat sementara. “Kalau cuma sementara tidak apa-apa, harusnya kan yang disalahkan kontraktor bukan kami pihak sekolah,” tambah Sinaga.

Sementara itu, Yadi pengrajin pintu dan jendela di SDN 51 Tanjabtim mengungkapkan, upaya ini dilakukan karena sudah geram dengan kontraktor yang selalu menjanjikan tanpa merealisasikan sisa pembayaran utang kontraktor. “Yang dibayar baru sekitar Rp 500 ribuan. Padahal masih sisa utang Rp 4, 049 juta lagi,” keluh Yadi.
--batas--
Dia pun meminta kepada kontraktor untuk bertanggung jawab melunasi sisa hutang. Karena dirinya mengerjakan pekerjaan itu bukan untuk menjadikan dirinya kaya, melainkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Kepada pak Bupati juga tolong dibantu kalau ada kontraktor nakal seperti ini. Yang dirugikan kami masyarakat kecil,” jelasnya.

Dia menuturkan, sudah sering dirinya menghubungi kontraktor, tapi hanya dijanjikan saja. Malahan dia pernah kena marah kontraktor karena mengadukan masalahnya ke dinas terkait. “Tapi kan yang saya minta hak saya, masa hak saya ditahan-tahan” bebernya.

Mengenai apa-apa saja yang belum dibayarkan kontraktor, Yadi menyebutkan, 14 jendela yang memiliki bingkai, 10 jendela polos dan 2 pintu yang belum dibayarkan kontraktor. “Tolong kepada kontraktor bersangkutan, selesaikan masalah ini secara baik-baik,” katanya lirih.

Terpisah, Kadisdik Tanjabtim, Rahmat Derita melalui Kabid Dikdas, P Sidabutar mengatakan, permasalahan belum dibayarnya sisa uang pengerjaan pintu dan jendela itu bukanlah tanggung jawab pihaknya. “Karena yang bersangkutan berhubungan dengan kontraktor,” pungkas Sidabutar.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images