Cuaca ekstrim, menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatiologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, masih akan mengancam beberapa wilayah di Provinsi Jambi dalam kurun waktu satu pekan ke depan.
“Benar, untuk beberapa wilayah di Provinsi Jambi diperkirakan hingga 23 Maret ini akan terus terjadi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai dengan angin kencang, bahkan mungkin juga terjadi banjir seperti yang sebelumnya,” ujar Prakirawan BMKG Muhammad Nur kepada koran ini kemarin (19/3).
Untuk beberapa wilayah di provinsi jambi yang berpotensi cuaca ekstrem tersebut diungkapkan M Nur, khususnnya akan terjadi di dua wilayah yaitu di wilayah Jambi bagian Timur dan Jambi bagian Selatan, dimana kedua wilayah ini saat ini juga masih dalam kondisi hujan dan angin yang cukup kencang.
“Khusus untuk dua wilayah ini, cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat yang disertai angin kencang yaitudi daerah Kota Jambi, Muara Jambi, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dan juga Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), sementara untuk hujan ringan akan terjadi di kabupaten Batang Hari,” ujarnya lagi.
Tingginya intensitas hujan yang terjadi di Provinsi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah saat ini, lanjut M Nur, lantaran posisi letak matahari saat ini yang mendekati garis katulistiwa atau berada tepat di atas equator, hingga menyebabkan energi objek matahari tersebut menjadi besar yang diterima oleh bumi dibagian wilayah Provinsi Jambi.
“Bulan Maret ini posisi matahari berada dekat dengan garis khatulistiwa atau tepat berada di atas ekuator, sehingga energi objek matahari menjadi besar di daerah Provinsi Jambi, kondisi ini menyebabkan terjadinya penguapan yang sangat besar juga, dan menimbulkan cuaca yang ekstrem diwilayah kita ini,” tambahnya.
Adanya kondisi ini, dirinya juga menghimbau agar warga sedapat mungkin ekstra waspada, terutama di daerah yang disebutkannya ini, pasalnya tingginya intensitas hujan ini tidak menutup kemungkinan akan membawa petaka bagi penduduk disekitarnya, dengan datangnya banjir yang mungkin datang secara tiba-tiba.
Namun disinggung terkait bahaya yang mungkin mengancam, diakuinya masih dalam kondisi normal saja, seperti terjadinya banjir jika tidak ditopang dengan kondisi lingkungan warga yang memadai, seperti drainase penyaluran air yang baik dan tidak adanya sampah yang menyumbat.
“Kalau banjir besar kemungkinan dalam satu pekan kedepannya tidak terjadi, tapi kalau banjir biasa kemungkinan bisa saja terjadi jika drainase warga tidak mendukung,” lugasnya. (sumber: jambi ekspres)
“Benar, untuk beberapa wilayah di Provinsi Jambi diperkirakan hingga 23 Maret ini akan terus terjadi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai dengan angin kencang, bahkan mungkin juga terjadi banjir seperti yang sebelumnya,” ujar Prakirawan BMKG Muhammad Nur kepada koran ini kemarin (19/3).
Untuk beberapa wilayah di provinsi jambi yang berpotensi cuaca ekstrem tersebut diungkapkan M Nur, khususnnya akan terjadi di dua wilayah yaitu di wilayah Jambi bagian Timur dan Jambi bagian Selatan, dimana kedua wilayah ini saat ini juga masih dalam kondisi hujan dan angin yang cukup kencang.
“Khusus untuk dua wilayah ini, cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat yang disertai angin kencang yaitudi daerah Kota Jambi, Muara Jambi, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dan juga Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), sementara untuk hujan ringan akan terjadi di kabupaten Batang Hari,” ujarnya lagi.
Tingginya intensitas hujan yang terjadi di Provinsi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah saat ini, lanjut M Nur, lantaran posisi letak matahari saat ini yang mendekati garis katulistiwa atau berada tepat di atas equator, hingga menyebabkan energi objek matahari tersebut menjadi besar yang diterima oleh bumi dibagian wilayah Provinsi Jambi.
“Bulan Maret ini posisi matahari berada dekat dengan garis khatulistiwa atau tepat berada di atas ekuator, sehingga energi objek matahari menjadi besar di daerah Provinsi Jambi, kondisi ini menyebabkan terjadinya penguapan yang sangat besar juga, dan menimbulkan cuaca yang ekstrem diwilayah kita ini,” tambahnya.
Adanya kondisi ini, dirinya juga menghimbau agar warga sedapat mungkin ekstra waspada, terutama di daerah yang disebutkannya ini, pasalnya tingginya intensitas hujan ini tidak menutup kemungkinan akan membawa petaka bagi penduduk disekitarnya, dengan datangnya banjir yang mungkin datang secara tiba-tiba.
Namun disinggung terkait bahaya yang mungkin mengancam, diakuinya masih dalam kondisi normal saja, seperti terjadinya banjir jika tidak ditopang dengan kondisi lingkungan warga yang memadai, seperti drainase penyaluran air yang baik dan tidak adanya sampah yang menyumbat.
“Kalau banjir besar kemungkinan dalam satu pekan kedepannya tidak terjadi, tapi kalau banjir biasa kemungkinan bisa saja terjadi jika drainase warga tidak mendukung,” lugasnya. (sumber: jambi ekspres)