iklan TINJUA: Dinas Lingkungan Hidup, kecamatan bhatin XXIV, dan Manajer PTPN VI turun langsung ke lokasi pencemaran limbah.
TINJUA: Dinas Lingkungan Hidup, kecamatan bhatin XXIV, dan Manajer PTPN VI turun langsung ke lokasi pencemaran limbah.
MUARABULIAN, Pasca hujan yang terjadi pada beberapa hari terkahir ini membuat limbah milik PTPN VI membanjiri lahan pertanian padi dan perkampungan Kelurahan Muara Jangga, Kecamatan Batin XXIV.

Ismet, Ketua Kelompok Tani Payo Mengkuang Kelurahan Muara Jangga mengatakan, dengan adanya pencemaran ini membuat para petani yang terdiri dari Kelompok Tani Payo Mengkuang tidak dapat menikmati hasil padi yang baru di tanam sejak Bulan Oktober 2013 lalu.

"Berkali-kali kami menyampaikan persoalan ini ke pihak perusahaan, nyatanya tetap saja aliran limbah mencemari lahan pertanian padi dan masuk ke perkampungan warga Kelurahan Muara Jangga," kata Ismet.

Petani padi yang berada dekat dengan PTPN VI ini adalah petani yang menggarap lahan tidur dan merupakan program Kementerian Pertanian RI, yaitu Cetak Sawah melalui Dinas Pertanian Batanghari. "Bagaimana kami ingin mengelolah lahan padi yang dulunya tidak tercemar, sedangkan limbah perusahaan sudah mengaliri ke lahan kami. Apalagi dengan pasca hujan pada musim ini," ujarnya.

Defendra, seorang Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Batin XXIV, mengatakan, pihak POPT mendapat laporan pada pertengahan Desember 2013 dan langsung turun ke lapangan. "Saya melihat kondisi awal lahan pertanian warga tersebut cukup bagus, namun sejak akhir tahun hingga Januari 2014 ini, kondisi lahan pertanian warga memprihatinkan,’’ ujarnya.
--batas--
Lensi, Penyuluh Pelaksana Lapangan Dinas Pertanian Batanghari, juga menyayangkan sikap pihak perusahaan yang membantah dengan adanya pencemaran limbah yang masuk ke lahan pertanian dan juga perkampungan warga. "Saya punya bukti, yaitu berdasarkan foto yang bertanggal 9 Desember 2013, padi masih tumbuh bagus, namun sekarang sawah yang seluasnya 16 hektar sudah mati, bukti fotonya ada kok. Selain itu, di sekitar pembuangan yang dibuat pihak perusahaan ditanami tanaman rumput kiambang dan enceng gondok, supaya air tersebut kelihatan bersih,’’ ujarnya.

Humas PTPN VI, Herilanto Harahap, mengungkapkan limbah pembuangan milik PTPN VI sebanyak 15 kolam pembuangan. Terkait dengan adanya pencemaran limbah yang masuk ke lahan pertanian dan perkampung warga itu di akibat hujan yang terjadi pada akhir pekan ini.

Sementara Kepala BLHD Batanghari, Dra Hj Nelly, menjelaskan pihak BLHD akan mengecek air limbah pada pembuangan awal hingga akhir. Dan ini harus benar-benar serius dalam menangani limbah seluruh perusahaan di wilayah Kabupaten Batanghari.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images