iklan
SAROLANGUN, Akses menuju Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun memang membutuhkan perhatian. Kondisi jalan yang berstatus milik Provinsi rusak parah, terutama di daerah Sekamis Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) biaya pengangkutan barang menjadi tinggi.

Akibatnya, pedagang menaikkan harga dan mengakibatkan biaya hidup di daerah ini melambung tinggi. Hadi Ketua BPD Desa Muara Pemuat, Kecamatan Batang Asai kepada media ini mengatakan, harga berbagai komoditas kebutuhan sehari-hari jauh lebih tinggi dibandingkan di daerah lainnya.

Dicontohkannya, harga gula paling murah Rp 15 ribu perkilogram. Bahkan harga bensin mencapai Rp 11 ribu perliter. ‘’Harga-harga cukup menyusahkan masyarakat, apalagi warga banyak yang kurang mampu,’’ ungkap Hadi.

Sementara itu Firdaus, Sekdes Muara Pemuat mengatakan, tingginya harga kebutuhan pokok tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat.

Menurutnya, harga hasil pertanian maupun perkebunan dihargai sangat murah di Batang Asai. “Karet perkilonya hanya Rp 7 ribu, sementara di Sarolangun mencapai belasan ribu,’’ ucapnya.

Harga jual karet menjadi rendah dikarenakan, biaya transporasti pengangkutan dari Batang Asai menuju Kota Sarolangun meningkat tajam karena kondisi jalan yang rusak. ‘’Kami berharap agar perbaikan jalan segera dilakukan pemerintah, agar roda perekonomian berjalan seimbang di Batang Asai,’’ jelasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images