iklan BANJIR: Empat Kecamatan di Kabupaten Ker­inci diterjang banjir.
BANJIR: Empat Kecamatan di Kabupaten Ker­inci diterjang banjir.
KERINCI, Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Kerinci sejak Kamis (9/1) mengakibatkan banjir di empat Kecamatan di Kabupaten Kerinci. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Merao dan Danau Kerinci.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci Darifus membenarkan kejadian tersebut. Dirinya mengatakan ada beberapa kecamatan di Kabupaten Kerinci diterjang banjir. Dia mengatakan daerah yang diterjang banjir yakni,  Desa Desa Baru Kubang, Lubuk Suli, Ladeh dan Desa Kayu Aho Mangkak, Kecamatan Depati VII, kemudian Desa Kemantan, Kecamatan Air Hangat Timur, Desa Batu Hampar Kecamatan Kayu Aro Barat dan Desa Kotobaru Sanggaran Agung, Kecamatan Danau Kerinci.

Tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam 30 hektar sawah masyarakat Danau Kerinci. "Sawah di Danau Kerinci 30 hektar terendam air," ungkapnya.

Malah longsor juga terjadi di Kecamatan Gunung Kerinci, yakni antara Desa Soko Pangkat dan Desa Sungai Betung. "Ya, juga terjadi longsor di Kecamatan Gunung Kerinci," ungkapnya.

Dikatakannya, diperkirakan ratusan rumah yang dihuni 300 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Depati VII diterjang banjir. Sementara itu ratusan rumah di Kecamatan lainnya juga diterjang banjir. Beruntung tidak ada warga yang mengungsi. "Data pastinya belum ada, petugas masih melakukan inventarisir dilapangan," ujarnya.

Mengenai kerugian, pihaknya juga masih menginventarisir dilapangan. "Untuk bantuan bahan makanan kita koordinasi dengan Dinsosnakertran," ucapnya.
--batas--
Sementara itu, pantauan dilapangan tampak pekarangan rumah warga Kecamatan Depati VII digenangi air. Beberapa warga terlihat sedang membersihkan pekarangan mereka dari air, tampak juga warga menyedot air menggunakan mesin untuk membuang air dari pekarangan mereka.

Sapnial, warga Desa Lubuk Suli mengaku, setiap hujan deras dalam waktu lama dipastikan Desanya diterjang banjir. Hal ini dikarenakan meluapnya air Sungai Batang Merao. "Sungai Batang Merao sudah dangkal, perlu dinormalisasi agar tidak mudah banjir," ujarnya.

Dia mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk segera menormalisasi sungai Batang Merao. Jika tidak, maka setiap kali hujan masyarakat beberapa Desa di Kecamatan Depati VII dipastikan terkena banjir. "Sekarang saja air sungai sudah sama datar dengan permukaan tanah. Diguyur hujan semalam lagi pasti banjir tambah parah," tandasnya.

Mengenai pembuatan tanggul penahan dan normalisasi sungai, Darifus mengatakan pihaknya sudah mengajukan ke pusat tahun 2013 lalu, tapi terkendala dugaan korupsi dana Bencal 2011. Tapi saat ini masalah itu sudah selesai dan pihak Kejati sudah menyatakan tidak ada unsur korupsi. Sehingga pihaknya mengusulkan kembali pembangunan tanggul penahan dan normalisasi sungai.

"Kita akan usaha semaksimal mungkin untuk normalisasi sungai. Karena di Kecamatan Depati VII itu dipastikan setiap kali hujan deras pasti air sungai meluap," pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait