iklan
Ratusan sopir angkutan batu bara, Senin (13/1), menggelar aksi di Jalan Gadjah Mada, Muarabulian, tepatnya di simpang lampu merah Bulian Bisnis Center (BBC).

Mereka memarkirkan truck berisi muatan batu bara di sepanjang jalan lintas menuju Jambi itu. Akibat dari kejadian  tersebut, terpaksa pihak kepolisian menutup 1 jalur yang menuju arah Jambi. Didalam satu jalur terparkir 2 baris panjang yang menutupi jalur pengguna jalan.

Dibawah hujan gerimis, tidak mengendorkan semangat mereka, sopir truck langsung turun kejalan dengan membentuk barisan. Sehingga jalan dipadati dengan teriakan dan iyel-iyel guna menyampaikan tuntutan serta aspirasi mereka.

Melalui ketua angkutan armada batu bara, Fauzi, yang langsung memimpin barisan menyampaikan aspirasi mereka. Dia mengatakan bahwa tuntutan mereka kali ini adalah meminta kepada pihak kepolisan serta pemerintah daerah, agar memperbolehkan truc batu bara melintas sebagai mana sepert hari-hari biasanya.

"Maksud dan tujuan kami melakukan aksi ini adalah, meminta pihak kepolisian serta pemerintah terkait, agar memperbolehkan armada truck batu bara ini melintas. Tanpa ada hambatan dari pihak mana pun," ungkapnya.

Pantauan media ini dilapangan tampak juga seorang ibu dalam barisan  yang turut melakukan aksi, dia adalah rahmawati (40). Ternyata dia adalah seorang janda yang juga memiliki beberapa truck aramda angkutan batu bara. Dengan nada yang sangat tinggi dia meneriakan bahwa permintaanya kepada pihak kepolisan serta pemerintah untuk memberikan izin truck batu bara melintas.
--batas--
"Kami hanya bermaksud untuk meminta kepada pihak kepolisian serta pemerintah untuk mempersilahkan truck kami melintas. Peraturan yang dibuat kami anggap tidak merakyat. Tolong pikirkan nasib armada kami yang masih kredit, sedang besok (selasa) batas waktu saya membayar angsuran truck tersebut, kalau begini kami harus bayar pakai apa, yang ada truck kami diambil oleh pihalk dealer," teriaknya dengan nada yang sangat tinggi bercampur kesal.

Salah seorang sopir truck berasal dari Batanghari yang enggan menyebutkan namanya. Meminta kepada pihak terkait untuk mengkoreksi lagi peraturan tersebut. Pasalnya dia selaku sopir bersama kawan-kawanya hanya ingin mencari sesuap nasi saja. Tidak ada jalanya  menjadi orang kaya selama masih menjadi sopir truck ini, pekerjaan ini dianggapnya lebih halal ketimbang mereka harus melakukan pencurian.

"Cobalah pihak pemerintah mengkoreksi kembali peraturan ini, kami ini hanya mencari makan dek, untuk menghidupkan anak istri dirumah, tidak untuk mencari kaya. ketimbang kami maling," cetusnya.

Selang beberapa menit kemudian, dibawah gerimis hujan, kapolres Robert A Sormin Bersama kepala dinas kesbangpol dan dinas perhubungan Batanghari langsung turun kejalan menemui para pendemo yang sudah menunggunya. Spontan saja kapolres langsung membentak para pendemo.

"Hei, mengapa kalian ini, tidakkah anda-anda menghormati peraturan pemerintah, pemerintah sudah bersusah payah, jangan ada teriakan didalam ini, bisakah anda lebih tertib lagi. Apa mau kalian, hei anda fauzi (ketua angkutan armada batu bara), semalam sayakan sudah memberikan solusi, kenapa anda masih melakukan ini," tegasnya.

Dalam kondisi riuh, Sambil mengangkat tangan robert sempat menyebutkan kepada para sopir yang tidak mau bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan. "Kalian kalau nabrak, kalian lari kemana-mana, sering terjadi tabrak lari yang dilaporkan masyarakat. Akhirnya kami juga yang sibuk cari kalian. Polisi juga yang disalahkan", cetusnya dengan nada tinggi.

Hal itu langsung dijawab oleh fauzi bahwa seharusnya gubernur beserta pemda seharusnya melibatkan pihak ketiga (pihak pengusaha tambang dan angkutan) untuk membuat peraturan tentang angkutan batu bara ini. "Seharusnya  gubernur dan Pemda melibatkan pihak ketiga untuk membuat pergub, ya seperti kami ini. Agar aturan itu relevan dengan kondisi sebenarnya. Tidak hanya langsung membuat aturan, kan kasian para sopir akhirnya. Jika tidak ada lagi angkutan ini mereka harus kerja apa?," Ujarnya.
--batas--
Namun dengan nada kesal Kapolres juga langsung membantah hal tersebut. Dijelaskan oleh robert bahwa sebenarnya, Pihak Pemda sudah melakukan rapat serta konsolidasi terhadap perda tersebut, namun sampai kelima kalinya pihak pengusaha dan angkutan tidak seorang pun yang sudi datang.

"Kita sudah 5 kali untuk melakukan rapat guna pembentukan perbup, Namun belum pernah seorang pun  yang datang. Kita sudah mengundang secara resmi. Agar pihak ketiga ikut dalam menyelesaikan maslah ini serta menyepakati aturan tersebut" kata kapolres.

Dalam keadaan berdiri Robert langsung berdiskusi bersama pendemo yang dilakukan ditengah jalan. Dalam kerumunan tersebut Robert Memberikan penjelasan terhadap pendemo. Dikatakanya bahwa sebenarnya ini sudah menjadi peraturan gubernur dan pemerintah daerah. Yang tertera di peraturan Gubernur Jambi nomor 13 tahun 2012 Dan Perbup, Bupati Batanghari bomor 18 tahun 2013. Terhitung 1 Januari 2014 mobil truck batubara harus melewati jalur khusus, yakni sungai dan jalan khusus batubara yang telah ditentukan. Spontan saja, dengan hujan yang semakin mengguyur deras. Para pendemo akhirnya membubarkan diri serta diperbolehkan lewat untuk satu kali ini saja. Pasalnya para pendemo akan melanjutkan aksi dikantor gubernur jambi. Secara tertib satu persatu pendemo masuk kemobil. Walau sempat terjadi bentak-bentakan.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images