iklan
MUARASABAK, Seharusnya kewenangan kepala dinas (kadis), berada di bawah kewenangan kepala daerah. Tapi ini tidak terjadi di Tanjabtim, yang kewenangan kadis ternyata lebih tinggi dari kewenangan bupati. Pasalnya, kadis jelas-jelas menolak kegiatan Guru Favorit Jambi Ekspres. Padahal dalam pertemuan tim guru favorit JE dengan Bupati Tanjabtim, Zumi Zola Zulkifli, beberapa waktu lalu, bupati sangat merespon baik kegiatan ini. "Ini program yang bagus untuk peningkatan kompetensi guru," ujar Zola ketika itu.

Sementara Kadisdik Tanjabtim, Rahmat Derita, dalam pertemuannya dengan tim Guru Favorit Jum'at (9/1) lalu, malahan mengusir tim guru favorit untuk melakukan sosialisasi, yang bertepatan dengan sosialisasi Disdik Tanjabtim. , padahal empat hari sebelum kegiatan, Tim Guru Favorit JE telah melaporkan ke Kabid Dikdas Tanjabtim. "Saya tidak mau kegiatan saya didompleng dengan kegiatan lain. Anda tahu saya sudah tujuh hari merencanakan kegiatan ini," ketus Rahmat.

Dia pun meminta spanduk Guru Favorit yang sebelumnya sudah terpampang di ruang sosialisasi untuk kembali dibuka, karena dia tidak ingin kegiatannya diganggu. "Saya minta anda lain waktu saja mengadakan kegiatan. Apalagi anda baru melaporkan kegiatan hari ini," terangnya.
--batas--
Selang beberapa jam kemudian, arogansi yang ditunjukan kadisdik Tanjabtim berbanding 360 derajat dari pertemuan dengannya pagi hari. Dia menelepon wartawan JE untuk mengatur ulang kegiatan sosialisasi di kantornya. "Bagaimana kalau sosialisasi Guru Favorit dilaksanakan (10/2) mendatang," kata Rahmat.

Walaupun diberikan sedikit pencerahan oleh kadisdik, tetap saja Tim Guru Favorit JE yang telah berusaha datang ke Tanjabtim untuk mengadakan sosialisasi, menggerutu dengan kelakuan kadisdik. "Kami sudah jauh-jauh datang dari Kota Jambi, tidak sampai setengah jam diusir kadis. Yang jelas kami kecewa dengan kejadian ini. Ternyata wewenang tertinggi di Tanjabtim berada ditangan kadis," beber Mya, seorang tim guru favorit JE.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images