iklan
KUALATUNGKAL, Saat ini banyak pihak menyebut pembangunan yang dilakukan Pemkab Tanjabba tidak merata. Pemkab dianggap lebih fokus membangun infrastruktur di wilayah Ilir, sementara Ulu masih kurang tersentuh.

Namun hal itu dibantah Sekda Tanjab Barat, Mukhlis. Ia menyebutkan sudah terjadi keseimbangan dalam realisasi program. Kalaupun lebih banyak pembangunan yang dilakukan di Ilir, menurut Sekda karena memang banyak yang harus dibenahi di Ibu Kota Kabupaten tersebut.

"Drainase ini penting, dan seperti Water Fron City untuk pembangunan  daya tarik pariwisata. Daerah  Ulu juga dibangun, di APBD-P kemarin saja banyak overlay yang dibangun di Ulu. Jadi Ulu juga diperhatikan," ujarnya.

Saat ini memang pembangunan berbentuk bangunan gedung atau fasilitas wisata belum ada, karena memang menurutnya di tahun 2013 pemkab fokus membangun jalan dan jembatan. Dan ia memastikan tahun 2014 pembangunan juga di drop ke wilayah Ulu, seperti jembatan.

Selain itu, bentuk pemerataan pembangunan yang sangat riel di tahun 2014 adalah pemberian bantuan Rp 300 juta per desa. "Mudah-mudahan hal ini akan segera terlaksana, sepanjang sesui aturan, dan metode pelaksanaan, pengawasan, pengerjaan serta pengendalian dibuat secara detail," tuturnya.
--batas--
Meski diakui sekda pembangunan di wilayah Ulu juga dilakukan, namun banyak kritikan yang menyebut kualitasnya tidak memadai. Bahkan Sekretaris Komisi III DPRD Tanjabar, Hamdani, menyebutkan banyak pembangunan overlay di Ulu dibangun asal jadi.

Menanggapi hal tersebut, Sekda menyebut itu permasalahan teknis, dan seharusnya pihak teknis bisa konsen atas masalah yang disesalkan warga. "Itu masalah teknis, di tataran kebijakan kita sudah fokus," paparnya.

Sementara berapa persen alokasi dana antara Ulu dan Ilir, sekda mengaku belum bisa dilihat. Menurut Mukhlis ia tak melihat besaran biaya seperti itu. Namun prioritas selalu kepada yang membutuhkan. ‘’Sebenarnya ada semua, cuma difokuskan juga di Ilir karena kondisi infrastruktur di sini juga sangat mengkhawatirkan," paparnya.

Selain itu, banyaknya infrastruktur yang dibangun di Ilir juga karena konsep jangka panjang terkait opsi pembangunan jembatan Sungai Pengabuan. Kalau jembatan dibangun namun infrastruktur pendukung di ibu kota tidak ada maka dianggap akan sulit juga untuk berkembang. Bahkan menurutnya bisa jadi terbalik malah Tembilahan yang ambil untung, karena orang Jambi akan gunakan jembatan yang dibangun untuk ke Tembilahan.

Karena itu, sebelum wacana jembatan dengan panjang satu kilometer itu direalisasikan, maka harus ada fasilitas pendukung di tengah kota, dengan alasan itulah sekda menyebut wilayah Ilir lebih banyak mendapatkan porsi anggaran.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images