iklan PROTES: Salah seorang PKL membuka lapak di depan kantor Walikota Jambi, kemarin sore sebagai bentuk protes ke Pemkot Jambi. PKL tetap ngotot untuk bertemu langsung dengan walikota.
PROTES: Salah seorang PKL membuka lapak di depan kantor Walikota Jambi, kemarin sore sebagai bentuk protes ke Pemkot Jambi. PKL tetap ngotot untuk bertemu langsung dengan walikota.
Walikota Jambi SY Fasha kembali menegaskan Pedagang Kaki Lima (PKL) tetap tidak dibenarkan berjualan di badan jalan. Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi wartawan terkait aksi demontrasi PKL Angso Duo di kantor walikota Jambi.

‘‘Intinya kami tidak mensengsarakan pedagang, kami harus bersikap adil, di mana pedagang yang di dalam yang berjumlah ribuan mengiginkan PKL di depan dipindahkan,  sedangkan yang diluar hanya 97-an pedagang,’‘ kata Fasha.

Menurutnya, Pemkot telah melakukan survei pada pedagang yang berjualan di dalam pasar Angso Duo. ‘‘Mereka mengatakan, pak terimakasih pedagang  yang luar sudah masuk, tadinya kami pulang sampai jam satu, tapi sekarang jam sepuluh kami sudah bisa pulang karena dagangan sudah laku,  itu yang dikatakan PKL yang berjualan d dalam,’‘ sebut Fasha.

Terkait solusi yang diambil Pemkot, lanjut Fasha, penertiban tersebut bukan dilakukan tanpa solusi, akan tetapi Pemkot sudah menyiapkan lapak di dalam pasar Angso Duo. ‘‘Nanti kita akan bangun lapak yang layak yang non permanen yang saat ini tidak layak kita jadikan layak nanti. Jadi itu bukannya tidak ada solusi. Namun keputusan pemerintah tetap, yang diluar di badan jalan tetap kita relokasikan ke dalam,’‘ terangnya.
--batas--
Ia menyebutkan, rencana pembangunan lapak tersebut telah dianggarkan di APBD, akan tetapi saat ini masih dievaluasi di provinsi. ‘‘Kalau nanti sudah dievaluasi kita bisa bangun lapak itu,’‘ sebutnya.

Ditanyakan apakah dirinya akan menemui PKL yang masih melakukan aksi demo? Fasha menjelaskan, tentunya dirinya akan menamui PKL tersebut. ‘‘Kita akan temui PKL-nya, tapi bukan perwakilannya. Bukan yang membiayai mereka berjualan di kantor walikota, bukan.  Akan tetapi yang benar-benar pedagangnya,’‘ jelasn Fasha.

Ditanyakan apakah ada indikasi demo tersebut ditunggangi? Fasha, menyebut,  ia mengetahui siapa di belakang aksi tersebut. ‘‘Kita sama-sama tahu, siapa-siapa dibelakangnya,’‘ pungkasnya.

Di bagian lain, berdasarkan pantauan koran ini, kemarin, aksi demontrasi PKL dengan menggelar dagangan mereka di depan kantor walikota Jambi, hingga kemarin (15/1) masih berlangsung. Mereka tetap ngotot ingin bertemu dengaan Walikota Jambi dan meminta solusi atas penertiban tersebut. Belasan lapak masih dibuka di depan kantor tersebut.

Menariknya, para PKL berdagang seperti biasanya. Bahkan, harga cabai merah dijual pedagang Rp 70 ribu per kilogram. "Pasokan cabai sedikit, makanya harganya naik," ujar Heri, salah seorang pedagang yang berjualan di depan kantor Walikota Jambi.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images