iklan
KUALATUNGKAL, Mulai dari November 2013 hingga saat ini, perairan lepas pantai timur Provinsi Jambi mengalami ancaman ombak kuat. Dan tindak lanjut dari peringatan dini cuaca ekstrem yang saat ini sedang dihadapi bulan-bulan ini, Kepala Syahbandar Kuala Tungkal, Rizalihadi, terus menyampaikan peringatan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada pengguna lalu lintas laut yang ada di Kabupaten Tanjabbar.

‘’Sejauh ini kami belum mengambil sikap untuk menghentikan pelayaran, mengingat ombak dianggap belum terlalu tinggi untuk menetapkan penghentian lalu lintas laut, dan juga harus ada rekomendasi dari pak BMKG Jambi. "Sampai saat ini tinggi ombak maksimal mencapai tiga meter. Tinggi gelombang ini sudah masuk dalam kategori waspada untuk pelayaran," ujarnya via ponsel.

Tapi, dalam kondisi tersebut bukan hal sepele membiarkan kapal atau nelayan untuk meminta izin pelayaran, pihaknya justru menyarankan agar para nahkoda untuk melewati perairan pedalaman karena lebih aman dan ombak tidak terlalu besar. "Kami juga menyarankan kepada nahkoda agar selalu lewat perairan dalam bila nantinya ada ketinggian ombak yang sudah melebihi batas pelayaran," paparnya.

Saat ditanya kapan perkiraan cuaca ektrem ini berakhir, Rizalihadi belum bisa memprediksi, namun jika melihat dari kebiasaan di tahun-tahun sebelumnya, kondisi ini akan berakhir di pertengahan Februari.
--batas--
Rizalihadi juga mengaku terus memberi acuan kepada seluruh kapal yang mau berlayar, dengan menyerahkan hasil prediksi cuaca dari BMKG. dan jika nanti tinggi gelombang mencapai enam meter, maka larangan untuk berlayar akan dikeluarkan Syahbandar.

"Saat ini belum, kita masih minta kepada para nahkoda untuk waspada, kalau sudah masuk ketinggian 4-6 meter bisa jadi larangan untuk berlayar kita keluarkan," timpalnya.

Namun satu wilayah  jalur yang paling berbahaya, akunya, yaitu area yang berlokasi di Perairan Tanjung Datuk, gelombang di Tanjung Datuk menurutnya begitu ektrem. "Daerah itu sebelum sampai sampai ke Guntung, laut lepas dengan gelombang tinggi. Jika sudah melalui wilayah Guntung, perjalanan sudah aman, karena bisa melalui jalur alternatif yang tidak diterjang gelombang,’’ tuturnya.

Terkait keamanan para penumpang kapal selama cuaca ektrem ini menerpa, Rizalihadi  mewajibkan penumpang untuk menanyakan kepada nahkoda kelengkapan kemananan, terutama jaket pelampung.

Menurutnya jaket pelampung wajib ditanyakan oleh penumpang, dan banyaknya jaket pelampung juga harus sama atau lebih dari jumlah penumpang. "Yang paling pokok ya keselamatan seperti jaket pelampung, dan pelampung, ini untuk antisipasi," tukasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images