MUARASABAK, Komandan Hansip (Danhansip) Kecamatan Berbak, Mardiono, menduga gaji ia dan temannya, gajinya pun ditilep pihak Kecamatan. Seharusnya ia dan beberapa kawan lainnya digaji dalam setahun sebanyak 10 bulan gaji, namun saat menerima gaji akhir tahun lalu, gaji dia dan rekan-rekannyaa hanya dibayarkan sebanyak 6 bulan gaji. "Jadi masih ada sisa kekurangan empat bulan gaji kami yang belum dibayarkan," jelasnya.
Disebutkan, yang melakukan pemotongan gaji adalah Kasi Trantib Kantor Kecamatan Berbak. Selama ini ia hanya dijanjikan sisa empat bulan pembayaran gaji akan dibayar, namun hingga detik ini sisa gaji tersebut masih belum diterimanya. "Kami dijanjikan akan dibayarkan dulu gaji untuk 2 bulan, tapi kami tolak. Lalu dijanjikan lagi gaji untuk 3 bulan tetap kami tolak. Karena gaji yang belum dibayar 4 bulan," bebernya.
Diceritakannya, untuk tiap bulan gaji dia menerima Rp 125 ribu. Seharusnya selama sepuluh bulan gaji dia menerima Rp 1.250.000 juta, kenyataannya yang harus diterima hanya Rp 750 ribu.
--batas--
"Sisa empat bulan kami sebesar Rp 500 ribu yang belum diserahkan kasi trantib. Memang kami disuruh ambil sisa kekurangan gaji tapi dirumah kasi trantib, sedangkan rumahnya kami tidak tahu," paparnya.
Terpisah, Kasi Trantib Kecamatan Berbak, Narodi, saat dikonfirmasi via ponsel yang mengangkat ponsel malahan istrinya Endang. Si istri menjelaskan bahwa sisa kekurangan uang gaji hansip selama empat bulan sudah diminta suaminya untuk mengambil langsung dirumahnya. Tapi hingga saat ini belum ada hansip yang mengambil gaji. "Bapak bukan mau tahan gaji hansip tapi mau lihat kinerja hansip. Mana yang rajin dan mana yang malas bekerja," terang si istri.
Dia beralasan, karena sebagai orang yang dituakan si suami mencoba melihat kinerja para hansip, bukan bermaksud untuk menahan gaji. "Namanya juag didaerah jadi orang salah paham," pungkas si istri.
sumber: jambi ekspres